Skip to main content

Suatu Siang di KRL Ekonomi..

Siang itu,,lagi-lagi kereta datang tak sesuai jadwal. Karena dompet tipis, saya memutuskan untuk naik kereta Ekonomi menuju stasiun Cawang. Aku memutuskan untuk duduk di dekat pot bunga yang bersebelahan dengan tong sampah sembari menunggu kereta. yah..biarpun sedikit bau tapi tak apa,daripada lelah berdiri menanti yang tak pasti.
15 menit..20 menit,,tak kunjung datang juga kereta yang dinanti. Suara teriakan tukang koran, minum, buah tak juga berhenti menemani penantian saya ini.

Treet,,treet...
Hmm, sumringahnya hati mendengar kereta lusuh berwarna oranye yang mendekatiku. Semua orang yang duduk menunggu serentak berdiri.

"Harus dapat tempat duduk!!!". "Bersedia,,Siap...Yak..."Kataku dalam hati...

Siap-siap..begitu kereta berhenti,aku berlari menuju kereta..Dengan sigap dan berlari aq masuk ke pintu melewati ketiak seorang pria,,dan Sipp!!! Hore,,aku dapat tempat duduk.

Duduk disampingku, bapak setengah baya yang membaca koran. ada untungnya bisa baca koran gratis biarpun harus jago ngelirik. Kurang lebih 15 menit kemudian keretapun berangkat. Satu persatu orang melewatiku..

Bapak-bapak tua yang berjalan sambil menyeret tubuhnya..
Ibu lusuh yang menggendong anak bayinya dan menggandeng seorang anaknya sambil meminta uang ke tiap penumpang,,
Seorang pria muda yang menjajakan jepitan rambut..
Anak kecil yang berjalan jongkok dan membawa sapu yang "membersihkan" kereta dengan membawa beberapa batang lidi yang sampahnya entah dibuang ke mana...
dan seorang ibu muda yang hamil dan menggandeng seorang anak kecil..

Sambil menatap ibu muda itu,iba rasanya hatiku. Tapi masih enggan rasanya memberikan tempat dudukku yang nyaman ini. Lima menit, 10 menit..tak ada satupun orang yang rela memberikan tempat duduknya. Huh,,akhirnya dengan perasaan setengah ikhlas setengah tidak ikhlas akhirnya aku memberikan kenyamananku ini pada sang Ibu Muda.Yaah..mau gimana lagi. Toh, aku tidak mau aku diperlakukan seperti itu saat hamil kelak.

Perjalanan masih panjang. Orang terus berlalu lalang keluar masuk pintu kereta. Semakin sesak dan semakin panas. KRL Ekonomi,,,Oh KRL Ekonomi,,,Tak ada habisnya menghujat fasilitas yang disediakan pemerintah ini. Panas, Berkarat, Sesak. Tapi toh aku harus bersyukur. Masih bisa menikmati dunia lebih nyaman dibandingkan sebagian kecil orang yang mengemis di kereta ini. Aku tak perlu mengangkat berkilo-kilo buah untuk dijual. Aku tak Perlu berteriak-teriak untuk mendapatkan untung yang sedikit dari berjualan permen. Aku lebih beruntung,,sangat amat lebih beruntung.

Lamunanku dibuyarkan saat tak ada cahaya yang menyinari kereta (kereta masuk terowongan) pertanda kereta akan mulai memasuki Stasiun Cawang...Fuih, Alhamdulillah. Aku segera bersiap mendekati pintu kereta dan akhirnya,,,sampai juga di stasiun Cawang.

Dan,, masalah baru datang. Ke Jl. Gatot Subroto lewat mana ya????

Comments

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket

Cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin

Di blogpost kali ini, saya ingin cerita pengalaman saya cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin. Sharing tentang kegiatan TTC saya memang saya hindari selama ini. Tapi melihat informasi di internet yang minim tentang hal-hal berkaitan dengan usaha-usaha TTC di wilayah Kalimantan Selatan, saya jadi berubah pikiran. Saya akhirnya berfikir, siapa tahu artikel yang saya tulis bisa bermanfaat bagi banyak orang yang juga sedang berusaha untuk berusaha punya anak kayak saya. Biar saling menyemangati. Setelah hampir tiga tahun tak kunjung hamil, sudah cek ke dokter spesialis kesuburan dan dibilang normal, saya inisiatif sendiri untuk melakuakn cek HSG. Oh ya, cek HSG ini fungsinya untuk melihat apa ada penyumbatan di saluran indung telur. Di wilayah Banjarmasin,ada tiga rumah sakit yang melayani HSG. Pertama, RSUD ulin yang merupakan rumah sakit pemerintah. Kedua adalah RS sari mulia, Dan yang ketiga lupa hehheeh. Awalnya sih mikir mau ke RS Sari Mulia karena pasti pelayanannya baik, tapi