Skip to main content

2017 yang Layak Dikenang

Meskipun hari ini udah masuk 1 Februari, rasanya belum telat menuliskan hal-hal apa saja yang kudu saya syukuri di 2017 ini. 

Pas masuk tahun 2017, saya berfikir bahwa 2017 saya kok membosankan dan datar-datar aja. Tidak ada prestasi membanggakan, atau trip-trip ke suatu daerah baru yang belum saya kunjungi. Tetapi, setelah dipikir-pikir tahun ini penuh dengan berkah terutama untuk kehidupan pribadi saya, yang pada akhirnya bikin jiwa raga bahagia. 

1. Travelling sama Igo. 
 Sebagai orang yang tinggal di luar jawa, jalan-jalan ke jawa juga prestasi. Hahahhah. Apalagi bukan dalam rangka kerja, tapi pure travelling dengan mengambil cuti tahunan beberapa hari. Perjalanan tahun ini kami berkunjung ke kampung halaman saya, lalu ke jogja, dan purworejo. Sederhana, tapi nyenengin punya waktu liburan khusus sama suami. Terlebih lagi pas liburan ini saya naik kereta. Hihihih, norak ya. Ya iyalah di kalimantan gak ada kereta gitu loh. 

2. No more LDM 
Berkat paling besar di 2017 ini saya rasa adalah gak LDM lagi sama suami. Sebagai cewek mandiri, dulu saya merasa LDM bukanlah hal yang berat. Dari 2014-2017 saya cum ketemu suami paling sabtu minggu aja. Pada 2017 suami memutuskan resign dan alhamdulillah dapat kerjaan baru yang kantornya di rumah, dan beberapa hari ke lapangan. Ternyata setelah dijalani Alhamdulillah nikmatnya luar biasa, bikin bahagia. Rasa bahagianya beda, dan bikin tentram hati. Hidup menjadi lebih hidup dengan adanya suami sekaligus sahabat yang menemani setiap hari. 
3. Hamil 
(Mungkin) sebagai efek ikutan dari gak LDM sama suami, saya dapat berkah hamil di usia perkawinan 3,5 tahun. Rejeki dari Allah memang datang tepat pada waktu yang tepat. Mungkin, dulu gak dikasih dulu karena mungkin saya bakal cranky kalo hamil dan LDM. Alhamdulillah hamil ini suami sering antar jemput ke kantor, manja-manjain dan bantu-bantuin kerjaan domestik. 
4. Resmi jadi Peneliti
Setelah ngomongin personal life, ngomongin career life ya. Tahun 2017 ini, saya udah resmi dapat SK sebagai peneliti, setelah penantian kurang lebih tiga tahun. Artinya, gaji naik (yeeay) dan juga secara remi udah dapat ijin meneliti. Yah, meskipun sebelumnya udah meneliti,tapi kan belum resmi. 
5. Nerbitin Buku
Meskipun hanya berupa bunga rampai, saya senang banget bisa ikutan project bikin buku dan nulis di salah satu bab-nya. Perasaan senang ini beda deh rasanya ketika nerbitin jurnal. Meskipun dari segi penilainan nilainya gak tinggi, tapi kepuasan karena rasanya tulisan kita bisa lebih bermanfaat bagi lebih banyak orang lebih besar. 

Nah, itu sudah di 2017. Tahun 2018 ini, pastinya dengan lahirnya si utun akan merubah banyak hal bagi saya. Harapan saya gak muluk-muluk. Bisa menjalani semua tetap waras dengan segala kecemasan dan keriweuhan yang sudah saya stress-kan dari sekarang. Semoga diberi kemudahan segala sesuatnya dan tetap seimbang semuanya, baik personal life dan career life. 

Amiin :)



Comments

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket

Cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin

Di blogpost kali ini, saya ingin cerita pengalaman saya cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin. Sharing tentang kegiatan TTC saya memang saya hindari selama ini. Tapi melihat informasi di internet yang minim tentang hal-hal berkaitan dengan usaha-usaha TTC di wilayah Kalimantan Selatan, saya jadi berubah pikiran. Saya akhirnya berfikir, siapa tahu artikel yang saya tulis bisa bermanfaat bagi banyak orang yang juga sedang berusaha untuk berusaha punya anak kayak saya. Biar saling menyemangati. Setelah hampir tiga tahun tak kunjung hamil, sudah cek ke dokter spesialis kesuburan dan dibilang normal, saya inisiatif sendiri untuk melakuakn cek HSG. Oh ya, cek HSG ini fungsinya untuk melihat apa ada penyumbatan di saluran indung telur. Di wilayah Banjarmasin,ada tiga rumah sakit yang melayani HSG. Pertama, RSUD ulin yang merupakan rumah sakit pemerintah. Kedua adalah RS sari mulia, Dan yang ketiga lupa hehheeh. Awalnya sih mikir mau ke RS Sari Mulia karena pasti pelayanannya baik, tapi