Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2015

Pursuit a Happiness

Pernah liat film Pursuit a Happiness?  Bagi saya film ini top banget dari segi ceritanya, dan semakin kerasa emosinya karena tahu bahwa cerita yang ada di film itu adalah kisah nyata. Dari film itu, kita bisa tahu bahwa kebahagiaan itu hal yang bisa kita raih asal berusaha. bila diringkas dalam satu kalimat mungkin film itu intinya adalah bersusah-susah dahulu bersenangg-senang kemudian.  seperti di film itu, kita tahu meraih kebahagiaan tidak mudah. Butuh perjuangan, sugesti diri yang luar biasa. Tetapi, ada hal yang bikin sedih. Saat ada banyak stigma, orang yang membuat kebahagiaan itu bisa luntur sekejap.  Ada beberapa obrolan dengan teman yang membuat saya merenung, dan menjadi instrospeksi bagi saya juga. Kadangkala ada komentar-komentar terhadap seseorang yang secara langsung atau tidak langsung menentukan standar-satndar kebahagian. Saya ambil contoh beberapa yang sering banget muncul : " Wah keren ya, Mas itu udah punya rumah mobil dan segalanya. Tapi say

The Power of Social Media

Saat kecil, saya suka sekali lihat kartun di hari minggu. Ada banyak jagoan dengan kekuatannya masing-masing. Sailormoon dengan kekuatan bulan, saint saiya dengan debu-debu intan, dan ultraman dengan kekuatan laser yang tiba-tiba muncul dari lampu di dadanya. Nah, yang dipertanyakan adalah kenapa laser ultraman hanya bekerja pada saat dia lemah, bukan dari awal gitu. Ooops, bukan ini yang dibahas. Saat ini, ada satu kekuatan yang memang tidak terkendali, yakni kekuatan sosial media.  Ceritanya, teman curhat saya yang baik hati dan tidak sombong, lagi ulang tahun. Pada suatu saat, di curhat pengen beli smartphone. Lalu, buat menyennakan hatinya karena saya pelit dan memang gak punya duit, , buat lucu-lucuan saya posting gambar iphone 6 yang gold ke facebook teman saya ini dengan ucapan :   Spesial buat yg ulang tahun, setelah setahun menabung. Aku persembahkan iphone6 ... Semoga suka yaa Udah, gitu aja. Simpel kan. tapi, ternyata reaksinya sangat beragam.  Ada yang amazed

Alasan Beli Buku dan Tidak Dibaca

Setiap orang, pasti punya kegemaran membeli barang tertentu. Nah, saat akan membeli  barang yang jadi kegemarannya itu, pastinya ada sejumlah argumen yan realistis dan konyol. Contohnya saja, jika ada wanita beli tas Hermes dengan dalih investasi. Sebagian orang yang gak mampu beli kayak saya, pasti komen "ngapain", "gak penting", dan lain-lainnya. Beda barang, beda argumen.  Saya punya kegemaran beli buku, gak bisa santai kalo liat buku khususnya fiksi, entah itu bekas entah itu baru, di pameran buku atau di toko buku. Nah, berikut argumen-argumen saya yang mendorong saya tetap membeli buku walau kadang gak dibaca.  1. Argumen Visioner. Buku itu awet. Kalo gak dibaca dalam waktu dekat, bisa banget dibaca pas tua nanti, pas udah pensiun, atau bisa dibaca oleh cucu saya nanti. Alasan ini yang bikin saya beli harrypotter english version 1-7 pas dijepang dan dibawa-bawa ke kosan 2. Argumen  Financial Planner. Buku itu investasi, kelak buku bakal mahal dan