Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

Body Rafting di Green Canyon

Dulu sekali saya pernah melihat liputan tentang berwisata ke green canyon, kira-kira saat saya masih di SMA.  Rupanya liputan itu terekam dengan baik di otak saya. Tak heran, sampe kuliah saya punya keinginan ke green canyon. Eh gak keturutan juga. Lalu tahun 2012 saya sudah merencanakan trip ke green canyon, eh ternyata ada halangan ini dan itu akhirnya gagal maning gagal maning. Nah, akhirnya bulan Agustus 2015 saya dan suami janjian cuti dan  akhirnya keinginan pergi ke green canyon terwujud. Untuk menuju green canyon ini, agak susah jika menggunakan kendaraan umum.  Pada trip ini, saya dan suami naik kendaraan umum hingga rumah saudara di Tasikmalaya. Dari Tasik, kami pinjam motor milik saudara dan berkendara motor sekitar 3-4 jam dari Tasik ke Pangandaran. Jarak Pangandaran dan Green Canyon via google map  Dari Pangandaran, butuh 30 menit saja untuk mencapai green canyon alias cukang taneuh ini. Awalnya saya mikir gerbang green canyon ini letaknya di tengah bukit

(Bencana) Asap 2015

Tahun lalu, saya sempet menulis tentang kondsi Banjarbaru yang berasap di sini.   Tahun berganti, pasti semua orang mengharapkan kondisi yang lebih baik. Tapi tidak halnya dengan asap. Tahun ini, musibah asap ini lebih masif dan terstruktur (Kkkkkk...ngikutin bahasa-bahasa politikus). Bicara tentang asap ini, temen mama mertua yang dua puluh taun yang lalu tinggal di banjarbaru bilang, asap mah dari jaman dia juga ada tiap tahun. See, jadi asap ini udah menjadi biasa di sini.  Tahun ini dampak asap ini lebih serem. Kenapa? bingung juga jawabnya. El nino yang bikin tanaman kering kerontang pasti juga faktor penyebab. Tapi, saya lebih percaya sih kalo manusia adalah penyebab utama kebakaran taun ini.  hal yang paling bikin sedih di kebakaran tahun ini adalah terbakarnya KHDTK (Hutan Penelitian) tumbang nusa di Kalteng. plot-plot penelitaian dan gene pool yang bertahun-tahuan lamanya dibangun, habis dalam hitungan jam. Kebakaran yang terjadi di KHDTK merupakan kebakaran bawah

Workcation : Taman Nasional Sebangau

Pelabuhan Kereng Dari awal lulus kuliah, kerjaan saya gak jauh-jauh dari masuk hutan.  Fieldwork ke lapangan cukup bikin seger karena sehari-hari saya gak jauh-jauh dari lab dan laminar.  September kemarin, saya berkesempatan ke Taman Nasional Sebangau yang merupakan taman nasional dengan tipe habitat hutan rawa gambut. Meskipun ini bukan pertama kalinya saya mengunjungi hutan rawa gambut, tapi perjalanan ke taman nasional sebangau ini cukup berkesan.  Untuk masuk taman nasioanal sebangau, kita mesti bikin Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi aka. Simaksi. Meskipun dari satu kementrian dan tujuan kami kesana untuk penelitian, kita tetap tak bisa bebas atau dapat diskon simaksi. Biaya simaksi adalah Rp.100.000/orang untuk sekali kedatangan. Sebagai informasi tambahan, untuk pengambilan sampel atau pemotretan dengan tujuan komersial akan dikenai biaya tambahan.  Speed utuk Masuk Taman Nasional  Untuk masuk ke wilayah taman nasional, satu-satunya jenis transportasi adal

Annual Leave Holiday 2015

Setiap tahun, buat yang bekerja pasti dapat dong jatah cuti. Umumnya sih 12 hari kerja, tapi ada juga kebijakan lain yang kasih cuti lebih dari 12 hari.  Nah biar ga sia-sia hak yang kita dapat, saya dan suami dari jauh-jauh hari niatin buat liburan pas cuti tahunan tahun ini. Sekalian liburan sekalian nengok keluarga. Nah akhirnya setelah diskusi dikit akhirnya cuti tahun ini kita ke daerah jawa barat dengan rute cuti yang lumayan marathon yakni banjarbaru-bogor-tasikmalaya-pangandaran-bekasi-bogor-banjar.  Meskipun jatah cuti ada 12 (sisa 9 dipotong cuti bersama), jumlah hari cuti yang saya ajukan cuma 7 hari. plus wiken, jadinya total hari liburan adalah 13 hari. Ya lumayaan. Selain mengunjungi keluarga, cuti ini juga diniatkan untuk bertemu kawan-kawan dan wisata ke pangandaran sebagai destinasi utama cuti tahunan kali ini.  Piknik Asik di Kebun Raya  Muka-muka sumringah pas piknik aka reunian berawal dari keisengan di grup wasap, suami nyeletuk di grup itu bua

Late Post : Secuil oleh-oleh Samarinda

mumpung masih suasana lebaran , boleh dong ngucapin "Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Batin" Karena suami tahun ini gak dapat cuti, jadilah saya lebaran di Banjarbaru. Alhmadulillah tetep hepi karena ada suami jahil yang bisa menghibur hati biarpun jauh dari sanak keluarga. Oh ya, hari ini adalah hari pertama kerja. Rasanya otak masih loading. Nah, buat pemanasan, jadilah saya bikin tulisan ni aja deh.  Tulisan ini, adalah oleh-oleh perjalan saya selama ikut Prajab di Samarinda, Kalimantan Timur.  Dulu sekali saya mikir kalimantan itu masih hutan-hutan dan sungai-sungai. Tapi setelah sempat tinggal di kalimantan, pandangan itu jelas-jelas salah dong. Alhamdulillah setelah sempat domisili di kalimantan barat, pindah ke kalimantan selatan, sering dinas ke kalimantan tengah, akhirnya ada kesempatan juga jalan-jalan ke kalimantan timur tepatnya di Samarinda.  Dari cerita yang saya baca, kalimantan timur sejak jaman belanda memang sudah terkenal akan kekayaan t

Keep calm and live your life in Kalimantan

Beberapa waktu lalu, emak2 yang merupakan alumni sebuah kosan di jaman kuliah lagi ngobrol di grup whatsapp. Teman saya itu mennayakan berapa harga-harga kebutuhan pokok di kalimantan, tepatnya di banjarbaru kalsel tempat saya tinggal. Dengan santainya saya menjawab satu persatu harga bawnag, tahu, tempe dan bahan-bahan lain yang mendukung dapur tetep ngebul. Suasana santai jadi gak santai pas dibandingin harga yang ternyata jauh berbeda dengan yang ada di pulau jawa. Kalo dijawab, ya iyalah jauh di kalimantan jadi ongkirnya jauh. Make sense sih , tapi oh tapi... Lalu, resah dan gelisah makin memuncak saat teman ngomong gini " kok bisa sih hidup di situ, serba mahal gitu..." . Lantas saya jawab , ya bisa aja rejeki ada yang ngatur. Sok bijak banget gitu padahal sebel hahhahha. Dipikir-pikir lagi, warga negara indonesia yang hidup di luar pulau jawa ini memang stok sabarnya lebih banyak mengingat banyak hal yang bikin resah. Ini nih contohnya : Sabar pas mati lampu.

Yakin Situ Suka Travelling?

Pada saat kita isi data diri yang lengkap, pertanyaan tentang data diri seperti tanggal lahir, golongan darah, alamat itu gancil aja. tapi kadang ada tuh kolom hobi. Kalo saya sih suka mikir sebelum nulis. Kadang saya tulis baca, kadang tulis travelling, kadang tulis mendengarkan musik. Jadi, hobi saya intinya kadang-kadang berubah :)) Hobi travelling itu kadang saya tuliskan, mengingat saya excited banget kalo ke tempat baru. Apalagi jaman sekarang dah banyak banget travel blog. Ishhh, jadi pengen kemana gitu. Oh ya, apalagi kalo liat temen-temen sebaya yang liburan cantik ama pasangan atau keluarga ke luar negri atau ke tempat wisata yang keceh. Ihhh, mupeng.  Tapi, kemarin saya tersadarkan. Ceritaya, saya dan suami pengen jalan-jalan ke sini, ke situ. Tapi pas udah mau pesen tiket, pasti akhirnya budget travelling itu dialihkan untuk yang lain yang lebih penting dirasanya. Kejadian ini udah seriiing banget terjadi. Lalu saya tersadar. Saya memang hobi travelling, tapi yang GRAT

Nikmat Sehat

Kadang kala, setiap memulai hari saya mengeluh.  Bangun pagi, ketemu rutinitas itu itu lagi. Kadang mengeluh, bosan. Kadang mengeluh, gak ada yang spesial. Selalu ingin ini itu.  Sering mengeluh, lalu lupa bersyukur.  Lalu hari ini, jam ini tiba-tiba liat status FB teman yang kebetulan odapus yang lagi kambuh lupusnya.  Teman yang juga tetangga saya itu tetap ceria meskipun sendinya sering-sering sakit, meskipun untuk melakukan hal-hal yang sifatnya rutin aja gak bisa. Setiap saat dia haris mengumpulkan semangat meskipun dia tahu penyakitnya itu tak akan bisa sembuh.  Lalu datang lagi teman, yang cerita tentang kanker payudaranya. Teman saya tetep semangat dan optimis menjalani hari.  Lalu saya malu.  Alhamdulillah, sampai sekarang diberi nikmat oleh Allah berupa kesehatan yang tak terukur harganya.  Semoga kita semua tetap sehat dan semua yang sedang sakit diberikan kesembuhan oleh Allah. Tetap semangat teman....

PMS : Kala Hidup Menjadi Lebih Drama

Scene 1 Istri nelpon-nelpon suami tapi gak diangkat. Pas diangkat,  Istri      : Kemana aja sih, ga diangkat. Sengaja banget Suami  : Maaf, tadi hape ladi di-charge, jadi ga dibawa Istri      : Selalu kayak gitu Suami  : Maaf Istri      : Kamu gak pernah perhatian sama aku  Suami  : #nutuptelpon# Istri      : Kok dimatiin, jahat banget. gak perhatian. #Lalu mewek  Scene 2 Cerita tentang dua orang teman  A  : Eh besok bisa nemenin aku ga? B  : Bisa...Eh, tapi.... A  : Tapi kenapa? B  : Aku ada janji ama C A  : Oke. (sambil membatin, memang gak ada yang perhatian. Kunyah sandal) Scene 3  Istri      : Maaf ya, ngomel terus dari kemarin. Lagi PMS Suami  : Haaa, kok bisa Istri      : Ya, kan siklus bulanan Suami  : Ketularan siapa? Istri      : Ketularan? apaan? PMS? Suami  : iya. Penyakit menular seksual kan? Istri      : (Gigit kompor)  Scene-scene di atas, lebay gak sih? drama banget kan? tapi jujur aja, scene 1 sering banget saya al

Batavia 1740

Genosida di sebuah sudut jakarta. Muara Angke. Penduduk jakarta dan sekitaranya, pasti sudah tahu dimana letak muara angke, termasuk juga aroma sampah menyengat saat mengunjungi muara Angke. Tapi tak banyak yang tahu, bagaimana sejarah tempat itu dinamakan muara angke. Pada oktober 1740, ada peristiwa bersejarah yakni pembakaran sekitar 10 ribu imigran cina oleh balanda. awal mulanya, terjadi pemberontakan imigram cina kepada petugas belanda atas sikap semena-menan mereka yang memeras dan memperlakukan imigran cina secara tidak wajar.  Saking banyaknya mayat akibat pembantaian tersebut, air sungai sodetan kali Mookervart menjadi merah hingga disebut angke, yang dalam bahasa cina hokkian berrati kali merah. Peristiwa tersebut juga menyebabkan wabah kolera akibat banyaknya jenazah terlantar yang membusuk. (Lebih lengkap di sini )  ###  Cuplikan cerita tersebut merupakan sepenggal cerita yanga da di dalam buku Batavia 1740. Bagi orang yang awam sejarah, pasti banyak ya

Pursuit a Happiness

Pernah liat film Pursuit a Happiness?  Bagi saya film ini top banget dari segi ceritanya, dan semakin kerasa emosinya karena tahu bahwa cerita yang ada di film itu adalah kisah nyata. Dari film itu, kita bisa tahu bahwa kebahagiaan itu hal yang bisa kita raih asal berusaha. bila diringkas dalam satu kalimat mungkin film itu intinya adalah bersusah-susah dahulu bersenangg-senang kemudian.  seperti di film itu, kita tahu meraih kebahagiaan tidak mudah. Butuh perjuangan, sugesti diri yang luar biasa. Tetapi, ada hal yang bikin sedih. Saat ada banyak stigma, orang yang membuat kebahagiaan itu bisa luntur sekejap.  Ada beberapa obrolan dengan teman yang membuat saya merenung, dan menjadi instrospeksi bagi saya juga. Kadangkala ada komentar-komentar terhadap seseorang yang secara langsung atau tidak langsung menentukan standar-satndar kebahagian. Saya ambil contoh beberapa yang sering banget muncul : " Wah keren ya, Mas itu udah punya rumah mobil dan segalanya. Tapi say

The Power of Social Media

Saat kecil, saya suka sekali lihat kartun di hari minggu. Ada banyak jagoan dengan kekuatannya masing-masing. Sailormoon dengan kekuatan bulan, saint saiya dengan debu-debu intan, dan ultraman dengan kekuatan laser yang tiba-tiba muncul dari lampu di dadanya. Nah, yang dipertanyakan adalah kenapa laser ultraman hanya bekerja pada saat dia lemah, bukan dari awal gitu. Ooops, bukan ini yang dibahas. Saat ini, ada satu kekuatan yang memang tidak terkendali, yakni kekuatan sosial media.  Ceritanya, teman curhat saya yang baik hati dan tidak sombong, lagi ulang tahun. Pada suatu saat, di curhat pengen beli smartphone. Lalu, buat menyennakan hatinya karena saya pelit dan memang gak punya duit, , buat lucu-lucuan saya posting gambar iphone 6 yang gold ke facebook teman saya ini dengan ucapan :   Spesial buat yg ulang tahun, setelah setahun menabung. Aku persembahkan iphone6 ... Semoga suka yaa Udah, gitu aja. Simpel kan. tapi, ternyata reaksinya sangat beragam.  Ada yang amazed

Alasan Beli Buku dan Tidak Dibaca

Setiap orang, pasti punya kegemaran membeli barang tertentu. Nah, saat akan membeli  barang yang jadi kegemarannya itu, pastinya ada sejumlah argumen yan realistis dan konyol. Contohnya saja, jika ada wanita beli tas Hermes dengan dalih investasi. Sebagian orang yang gak mampu beli kayak saya, pasti komen "ngapain", "gak penting", dan lain-lainnya. Beda barang, beda argumen.  Saya punya kegemaran beli buku, gak bisa santai kalo liat buku khususnya fiksi, entah itu bekas entah itu baru, di pameran buku atau di toko buku. Nah, berikut argumen-argumen saya yang mendorong saya tetap membeli buku walau kadang gak dibaca.  1. Argumen Visioner. Buku itu awet. Kalo gak dibaca dalam waktu dekat, bisa banget dibaca pas tua nanti, pas udah pensiun, atau bisa dibaca oleh cucu saya nanti. Alasan ini yang bikin saya beli harrypotter english version 1-7 pas dijepang dan dibawa-bawa ke kosan 2. Argumen  Financial Planner. Buku itu investasi, kelak buku bakal mahal dan

Aktivitas Seru untuk Olahraga Otak

Doodling-an saya pas lagi bete kerja  Kerja. kuliah. nganggur atau apapun itu, pasti kita akan ketemu yang namanya bosen, stuck, mentok, jenuh, dan saudara-saudaranya. Nah jika ketemu kerabat-kerabat dari bosen itu, kerja tak enak, mikir pun susah, apalagi kalo pas lagi PMS. Pasti jadi drama queen, merasa kerjaan kita lebih berat dari pak jokowi yang sekarang lagi banyak dihujat-hujat "rakyat nggak jelas" #eh. Nah, biar ga terus-terusan stuck jenuhnya, biasanya saya melakukan beberapa aktivitas olahraga otak yang bisa bikin jenuh dadah-dadah cantik. Meskipun istilahnya olahraga, beneran ini bikin seger dan menyenangkan. Dengerin Musik dan Nyanyi Saya suka banget dengerin musik, dan nyanyi. Suara saya sih ga ada enak-enaknya. Tapi, ya gpp lah yang penting hati senang walaupun tak punya uang .  Untuk mensiasati suara gak enak ini, headset jadi alat tempur wajub di meja kerja, internet buat dengerin radio online atau streaming youtub, lalu pura-pura lipsing (eh in begi

Cowok vs Sepak Bola

Seminggu yang lalu, igo minta saya nemenin dia nonton bola Inter vs Genoa (cmiw).  Nah, sepanjang kita nonton layar lebar yang menampilkan pertandingan itu, saya bisa ,elihat mukanya yang bersemangat dan senyum-senyum kegirangan kayak dapat lotre pas tim kesayangannya itu bikin Gol. Sepanjang pertandingan dia menjelaskan pelatih-pelatih inter, pemain yang baru beli, strategi dll ke saya.  Saya ? angguk-angguk aja, orang gak ngerti. Sepanjang pertandingan saya bawa novel dan buka-buka hape sambil menikmati minuman oreo blend kesukaan saya. Satu-satunya fokus saya adalah kiper Genoa yang gantengnya gak ketulungan.  percaya gak percaya sepek bola ini juga ngefek banget ke urusan rumah tangga loh. Ada kejadian lucu, pas inter lagi sering kalah-kalahnya saya demen ngeledekin dia. Intinya mah, ngapain juga dibelain, kalah melulu ini. Tapi suami balesnya dengan sangat mencengankan. Begini intinya " kamu jaga perasaan aku dong, aku kenal inter dari SD. Lebih lama daripada aku k

Trip ke Goa Baramban Kalsel

Akses ke bibir Goa Kalimantan Selatan sesungguhnya menyimpan banyak tempat eksotis, dengan bentang alam yang unik dan indah, serta suguhan pemandangan yang masih sangat alami. Sayangnya, potensi yang ada ini tidak dikelola dengan maksimal, dan promosinyaa sangat minim. termasuk salah satunya catatan-catatan perjalanan dari penikmat wisata di kalsel yang minim.  Akhir tahun kemarin, di kantor ada outing (jiaah, keren amat istilahnya) ke daerah Rantau, yang terletak kurang lebih 2 jam jika ditempuh dengan darat. Kegiatan outing ini meliputi tanam pohon buah dan juga kunjungan ke Goa Baramban. Kenapa goa Baramban? karena, goa ini letaknya dekat dengan wilayah KHDTK (Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus) milik Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru.  Goa Baramban terletak di kota Rantau, tepatnya di desa Miawa. JIka ingin ke lokasi ini dengan kendaraan umum, rasanya sulit sekali. Jadi, disarankan sekali untuk mengendarai kendaraan pribadi semisal mobil atau motor. Dari jalan utam