Akses ke bibir Goa |
Akhir tahun kemarin, di kantor ada outing (jiaah, keren amat istilahnya) ke daerah Rantau, yang terletak kurang lebih 2 jam jika ditempuh dengan darat. Kegiatan outing ini meliputi tanam pohon buah dan juga kunjungan ke Goa Baramban. Kenapa goa Baramban? karena, goa ini letaknya dekat dengan wilayah KHDTK (Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus) milik Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru.
Goa Baramban terletak di kota Rantau, tepatnya di desa Miawa. JIka ingin ke lokasi ini dengan kendaraan umum, rasanya sulit sekali. Jadi, disarankan sekali untuk mengendarai kendaraan pribadi semisal mobil atau motor. Dari jalan utama ke dalam wilayah goa lumayan jauh yakni 40 kurang lebih 1 jam.
Akses ke lokasi ini terbilang sangat mudah, jika sudah berada di desa Miawa ini, tinggal cari rumah pak kadesnya, Lalu, tinggal ikuti jalan setapak yanga da di rumah pak kadesnya. Nah, dari situ jarak tempuhnya kira-kira hanya 300 meter saja. Mencapai bibir goa sebaiknya berjalan kaki saja. Selain cukup dekat, anda bisa menikmati pemandangan khas daerah karst berupa batu-batu dan hamparan kebun karet di sekitarnya.
Berdasarkan informasi yang ada, terdapat tiga goa di komplek goa ini yakni goa air, goa kelelawar, dan goa atas,
Pada perjalanan kali ini, hanya dua goa saja yang saya datangi yakni goa air dan goa kelelawar.
Goa Air
Untuk mencapai goa air, anda melewati sebentar kebun bambu. Lalu dari situ sudah dekat dengan mulut goa. Mulut goa air srelatif besar. Karen asaya datang pada saat musim hujan, goa ini tertutup oleh air di bagian dasarnya. Terbayang oleh saya pemandangan seperti Goa pindul di jogja. Mungkin jika dikembangkan dengan baik dan pemetaan goa sudah lengkap disana bisa eksplorasi bagian dalam goa dengan menggunakan ban karet dengan pengunjung duduk di atasnya.
Ayo siapa yang tertantang?
Untuk mencapai goa air, anda melewati sebentar kebun bambu. Lalu dari situ sudah dekat dengan mulut goa. Mulut goa air srelatif besar. Karen asaya datang pada saat musim hujan, goa ini tertutup oleh air di bagian dasarnya. Terbayang oleh saya pemandangan seperti Goa pindul di jogja. Mungkin jika dikembangkan dengan baik dan pemetaan goa sudah lengkap disana bisa eksplorasi bagian dalam goa dengan menggunakan ban karet dengan pengunjung duduk di atasnya.
Ayo siapa yang tertantang?
Bibir Goa Air |
Pemandangan lazim di sekitar goa |
Goa Kelelawar
Bibir Goa Kelelawar |
Ada satu lagi yang belum dieksplor, yakni goa atas yang katanya lebih mempesona dan lebih besar ruang goanya.
rencananya, goa ini akan dibuka secara resmi untuk wisata dan dikelola dengan lebih baik. Hal ini terlihat dari pembangunan sarana wisata seperti shelter, camping ground, dan loket di bagian depan.
Comments
Post a Comment