Saat metahari beranjak naik, aku biasanya kembali ke kamar apartemen tuaku. Di waktu ini, biasanya aku berpapasan dengan seorang nenek di lift. Tingginya mungkin 135 cm. Dulu sekali, dengan kemampuan bahasa jepangku yang terbatas, aku berbincang dengan nenek tersebut dan bertanya berapakah usianya. Nenek itu, sambil menenteng barang bawaanya berkata bahwa dia usianya 90-an. Dia tinggal sendiri di gedung apartemen tua ini. Sambil tersenyum dia berucap, meskipun sudah tua saya sehat. Anakku juga mengunjungiku setiap hari. Lalu, pintu lift terbuka. Dia keluar, tersenyum, dan berlalu. Kita sering bertemu dan menyapa basa-basi. Bulan ini, bulan ketujuh di tahun ini. Aku mulai menyadari, tak ada nenek itu lagi. Setiap aku melintasi lantai tempat nenek itu tinggal, aku bertanya pada diriku sendiri. Kemana beliau perginya. Mungkin dia sudah pindah, atau sudah pergi. Mungkin aku tak perlu bertanya lagi, cukup mendoakan dalam diam.