Di bulan bertepatan dengan bunga-bunga mulai bermekaran ini, ada satu hal yang membuat hati ini runtuh laksana daun di musim gugur. Hal itu membuat saya berfikir berhari-hari betapa aku tak mahir di apapun. Akulah si medioker itu. Tak mahir di hal apapun. Namun, aku cukup percaya diri berkata jika aku tak sebodoh itu. Jadi istripun aku medioker, jadi ibu juga medioker. Lalu jadi pelajar akupun medioker, jadi pegawaipun medioker. Seorang temen berkata, jika jadi medioker saja kita hidup. Lantas, kenapa bersusah payah jika memang tidak mahir. Ya, itu benar juga. Namun, merasa tidak cakap dalam suatu hal juga menyebalkan.