Skip to main content

Memori tentang Ibu

Beberapa hari yang lalu adalah hari ibu. Tak banyak memori masa kecil yang aku ingat tentang ibu. Mungkin sebelum aku lupa, aku ingin menuliskannya. 

#1 Sebelum Ibu meninggal

1 September 1996.

Aku terbangun di subuh itu. Mungkin pukul 2 atau pukul 3 pagi. Aku tak ingat betul jam berapa. Aku menuju kamar mandi untuk buang air kecil. Selepas buang air kecil, aku kembali ke kamar. Kamarku dan kamar ibu bersebelahan, desain khas rumah tipe 36. Aku lihat ibu duduk di tepi kamar tidur. Ibu memanggilku. 

Lantas aku menghampiri ibu di kamarnya. Ibu memelukku seraya berkata "fina jangan suka ngambek ya", begitu katanya dalam bahasa jawa. Aku mengangguk. Ibu menciumku sebelum aku kembali ke kamar tidurku.

Aku kembali tertidur.

Mungkin tak lama setelah itu aku terbangun karena mendengar suara tangisan kakakku. Aku membatin, mungkin Ibu meninggal. Aku ke kamar ibu. Semua orang menangis. Aku melihat ibu sudah terbaring dan kakakku yang menangis meraung-raung melihat jenazah ibu. 

Ibu meninggal setelah nenekku membacakan yasin untuknya. 

#2 Menemani Ibu bekerja

Ibuku seorang guru agama di sebuah sekolah negeri kecil di kota kecil, Pasuruan. Aku tak ingat betul perjalanan-perjalanan menemani ibu. Hanya sekelebat saja memori yang ada.

Aku menemani ibu ke tempat kerjanya. Kami naik bus atau naik L300 dari jalan raya menuju krapyak pasuruan. Dari sana, kita ganti moda transportasi. Jika tak naik becak, kami naik andong sampai deket sekolah tempat ibu bekerja. 

Saat ibu bekerja, aku duduk di kursi guru. Lalu ibu meminjamkan buku di perpustakaan sekolahnya untuk aku. Aku ingat, dulu aku membaca habis buku cerita haji kecil yang ibu pinjam dari perpustakaan sekolah. Kadang, ibu juga miminjam majalah yang dilanggan perpustakaannya. 

Sepulang sekolah, kami biasanya mampir ke pasar krapyak. Pasar sudah sangat sepi, karena biasanya aku dan ibu sampai di pasar pukul satu atau dua siang. Kadang, jika mendekati lebaran ibu juga mengajak aku pergi ke toko kain. Lalu kita pergi ke toko baju. Ibu biasanya bertanya, ingin baju model yang mana. Dia bisa menjahitkan model yg aku suka. Ibuku desaignerku. 

#3 Bertemu Ibu di mimpi

Aku inget, hari itu bulan Juli tahun 2005. Hari itu adalah hari pertama aku masuk asrama di tingkat perguruan tinggi. Hampir semua mahasiswa baru diantarkan ibunya ke dalam kamar asrama. 

Aku mengamati, ibu-ibu temen-temanku membantu merapikan kasur asrama, dan juga membawakan makanan untuk bekal anaknya. Namun, hal itu tak terjadi padaku. Hari pertama di asrama, aku tidak merasa sedih. Namun, di hari pertama itu aku memimpikan Ibu. Mimpi itu sangat berkesan, hingga memori tentang mimpi itu masih ada hingga kini. Di hari pertama asrama itu, aku bermimpi ibu datang dan membawakan aku sayur asam. Saat bangun tidur aku tertegun. Benarkah ibu yang datang dan melepasku untuk merantau di kota ini atau semata aku hanya iri melihat teman-teman yang lain? 

Hingga kini aku tak pernah lagi memimpikan Ibu 

Comments

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal              ...

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh...

Cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin

Di blogpost kali ini, saya ingin cerita pengalaman saya cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin. Sharing tentang kegiatan TTC saya memang saya hindari selama ini. Tapi melihat informasi di internet yang minim tentang hal-hal berkaitan dengan usaha-usaha TTC di wilayah Kalimantan Selatan, saya jadi berubah pikiran. Saya akhirnya berfikir, siapa tahu artikel yang saya tulis bisa bermanfaat bagi banyak orang yang juga sedang berusaha untuk berusaha punya anak kayak saya. Biar saling menyemangati. Setelah hampir tiga tahun tak kunjung hamil, sudah cek ke dokter spesialis kesuburan dan dibilang normal, saya inisiatif sendiri untuk melakuakn cek HSG. Oh ya, cek HSG ini fungsinya untuk melihat apa ada penyumbatan di saluran indung telur. Di wilayah Banjarmasin,ada tiga rumah sakit yang melayani HSG. Pertama, RSUD ulin yang merupakan rumah sakit pemerintah. Kedua adalah RS sari mulia, Dan yang ketiga lupa hehheeh. Awalnya sih mikir mau ke RS Sari Mulia karena pasti pelayanannya baik, tapi ...