Sebenarnya saya enggan menceritakan kisah ini. Sedih dan speechles. Yup, saya dan banyak teman saya di kantor tempat bekerja saya dulu menjadi korban penipuan massal. penipuan dengan jumlah yang tidak sedikit. Maksud utama saya menulis ini adalah agar yang membaca tulisan ini lebih waspada dan kejadian yang terjadi pada kami tidak terjadi pada orang lain.
Begini ceritanya, *tarik nafas*
awal mula ceritanya adalah dari tiket murah. sebut saja X, salah satu staff keuangan di kantor saya menjual tiket yang super duper murah. nah kabar ini berhembus dari mulut ke mulut dan langsung saja ditanggapi oleh banyak orang, karen atenttu saja para karyawan di kantor saya mayoritas adalah perantau di Pontianak. Tiket yang ditawarkan jauh di bawah harga pasaran. Bayangkan saja tiket yang dilabel maskapai dengan harga 1,3 juta bisa dijual oleh X dengan harga 500 ribu saja. Siapa yang tak tertarik?. Saya termasuk penikmat tiket murah ini. Pada saat mudik, saya menggunakan jasa X ini untuk membeli harga tiket murah ini, demikian juga banyak rekan saya di kantor. Akhirnya, tersohorlah X ini sebagai penjual tiket murah. oh ya, sistem pemesanannaya yakni kita beri uang terlebih dahulu, lalu menjelang keberangkatan barulah diberi kode booking.
Curiga?, tentu saja tidak karena semua mendapatkan manfaatnya dan pasti mendapat tiket.
Lambat laun X juga menjual gadget-gadget murah. Misalkan harga kamera 7 juta bisa dibeli dengan 3 juta saja. Curiga? mungkin sebagian curiga. Namun kecurigaan ini ditepis dengan hasil akhir yang memuaskan yakni beberapa orang sudah mendapatkan baranganya, dengan harga murah, komlpit dengan gransi dan sebagainya. intinya, produknya bukan barang Black market. lagi-lagi ini menepis kecurigaan banyak orang.
sekali lagi, sistem pembeliannya adalah dengan memberikan uang dulu dan dua minggu kemudian barang yang diinginkan bisa ditangan.
Ada bukti bahwa barangnya benar-benar ada, juga X yang bekerja seperti biasa di kantor. Siapa yang tidak tertarik. Satu persatu memesan barang, mungkin hampir semua. Oh ya, saat banyak orang yang memesan barang ke X ini saya sudah resign, dan informasi ini saya dapat dari teman saya yang juga tertipu.
Pesanan semakin hari semakin banyak. bahkan ada yang sampai memesan ratusan unit dan jumal uang yang diberikan mencapai ratusan juta pula.
tak hanya berhenti di situ, barang yang ditawarkan makin beragam. ada mobil, motor, televisi, mesin cuci dan lain-lain. tentunya dengan harga yang sangat murah. Curiga?, tentu tidak karena sudah ada bukti barang yang datang. dari cerita teman saya bapak Y memesan mobil kepada X yakni mobil fortuner. dan guess what? mobil baru datang.
Ada bukti, semua akhirnya menaruh kepercayaan tinggi kepada si X. banyak manajer-manajer di tempat saya memesan mobil dan memberikan uang yang tidak sedikit tentu saja, yakni puluhan juta rupiah.
Dua minggu yang dijanjikan barang tak kunjung datang, sebulan, dua bulan, tiga bulan tak ada kejelasan. si X berkelit dan sejenisnya..
Setelah tak ada kejelasan, oarang-orang yang tertipu ini bersatu dan akhirnya melapor ke polisi dan X tertangkap dengan santainya.Usut punya usut X pernah dipenjara di kota lain karena kasus yang sama.
Mau minta ganti rugi? sepertinya sulit karena semua uang yang jika ditotal berjumlah milyaran rupiah ini raib entah kemana. Nah, saat ditanya polisi ternyata semua barang yang dia jual murah tersebut dibeli dengan harga normal dan dijual murah, alasannya untuk menyenangkan teman!
Alasan yang sangat sulit diterima dengan akal sehat. apalagi dengan track record X yang pernah tersangkut kasus yang sama. ada keterangan lagi dari keluarganya, bahwa sejak dulu X ini sudah sering melakuakn modus yang sama.
Gangguan mental kah?, entahlah. yang jelas dia sangat cerdik dan rapi. Kok saya jadi mikirnya ada jaringan terselubung.
oh ya, ternyata fortuner yang ada adalah mobil rental dalam kondisi baru. jadi akhirnya mobilnya ditarik lagi dari bapak Y yang sebelumnya udah sumringah. jika dilihat dari kasus mobil ini tentu saja niat menyenangkan teman tidak bisa dijadikan alasan. yang jelas ini adalah terencana, menurut saya.
Hmm, sampai sekarang baru ini ceritanya dan belum mendapatkan progress terbaru dari kelanjutan kasusnya. Semoga dapat diperoleh solusi yang adiiill..
Dari cerita ini yang tersisa adalah kesedihan, apalagi jika mendengar berita uang yang hilang dari teman-teman dekat saya. ada yang jutaan belasan, ada pula yang puluhan. ini bukan hanya terjadi pada segelintir orang saja. tapi satu kantor. bisa dibayangkan stres massal teman-teman disana.
saya juga koraban, meskipun hanya 400 ribu dan karena jumlahnya yang kecil dibanding yang lain saya sudah legowo.
sabar ya teman-teman. Insya Allah akan ada rejeki lagi untuk kalian.
Buat yang baca, saya harap lebih waspada agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
Serem bener pi penipuannya :( 400 ribu kalo buat tiket lumayan juga ituh. Btw postingan sebelum ini kok udah ga ada pi?
ReplyDeleteeh postingan randomnya kemana yaah?
ReplyDelete@ mbak toa n armand : randomnya di simpen lagi..hahhahha...labilll. iya sih mbak sayang klo dipikir, tapi ya gmn lagiii :(
ReplyDelete