Skip to main content

Buku dan Budaya Baca Jepang

Dulu saya sering sekali mendengar di berbagai media dan televisi tentang kebiasaan baca orang Jepang. Sekarang, saya bisa membuktikan secara langsung bahwa orang-orang di sini memang gemar membaca. 

Salah satunya saat berada di kereta. Ada sih orang yang berbicara atau bercanda. Tapi hanya sepersekian persen yang menghabiskan waktunya untuk ngobrol di kereta. Mayoritas orang menghabiskan waktunya di kereta dengan membaca !. Apa yang dibaca?, setelah saya intip-intip ternyata yang dibaca adalah novel. Saat ini, sebagian sudah bergeser dengan membaca tablet atau smartphone yang mereka bawa. Jadi bisa dibayangkan saat naik kereta suasananya "silent" seperti di perpustakaan. Suasana ini lebih terasa di kereta Rapid TX (Tsukuba-Akihabara) ketimbang kereta dalam kota di tokyo. 

Jika saya boleh menebak kenapa budaya baca di sini tinggi sekali?, saya rasa karena harga buku yang sangat murah. Untuk novel, harga novel baru dalam bahasa jepang kurang lebih 500 yen.-an saja Jika dikurs-kan ke rupiah sekitar 50 rb. Cukup mahal. Tapi perlu diingat, harga sekali makan di kantin kampus paket hemat adalah sekitar 500 yen. Harga makan di restoran sekitar 1500 ke atas. Atau bahkan 3000 sekali makan. Murah kan. Oh ya, untuk membeli nugreen tea di sini adalah 150 yen. Jadi tinggal tidak minum nu green tea 3 kali untuk dapat buku. 

Novel luar negri yang diterjemahkan ke bahasa jepang sekitar 700 yen. Sama dengan harga di Indonesia. Bedanya, kita harus gak makan beberapa kali untuk dapat membeli novel ini. Untuk novel yang bahasa inggris, memang agak mahal yakni sekitar 1000 yen . 

Jadi tidak heran kan banyak yang beli buku dan membaca ?

Oh ya, di Jepang ada juga toko buku yang terkenal menjual buku bekas namanya "Book Off". Buku bekas di sini beda banget kondisinya dengan buku bekas di kuitang. Bisa dibilang kondisinya 80% baru. dan setiap novel dijual hanya 105 yen saja.Murah kan, lebih mahal juga beli green tea sebotol.  Terakhir saya beli novel bahasa inggris harry potter hardcover dalam bahasa inggris hanya 105 yen masing-masing dengan kondisi yang sangat prima. Seneng girang. Padahal harga aslinya sekitar 300 ribu-an. Oh ya,, tentu saja mayoritas buku yang dijual adalah buku bahasa jepang. 

Untuk saya yang senang baca fiksi, mengunjungi book off adalah penederitaan besar. Di toko ini saya berharap bisa membeca huruf-huruf kanji yang jumlahnya sekitar 2000 alfabet itu. Lalu saya akan membeli novel-novel murah ini. 

Selain itu disini juga terkenal adanya "Tosho Card". jadi ini voucher untuk beli-beli buku. banyak orang yang memberikan tosho card ini sebagai hadiah bagi teman atau koleganya. Enak kan? terakhir saya dapat undian Tosho card 1000 yen, lumayan bisa beli satu novel baru. 

Saya lalu bertanya, kenapa buku-buku di Indonesia mahal? padahal kan kita produsen kertas ? 

Oh ya, soal budaya baca ini kadang ada yang bikin sebel. Kadang saya menemukan orang yang baca buku atau asik baca-baca di smartphone sambil naek sepeda. Arrrgggghhh..saya doakan kamu kecemplung kolam mas !!

Comments

  1. Kalau ngirim buku ke Indo, murah nggak biayanya? Apa jatohnya nggak sebanding juga? hiks.... nasib.... nasib...

    ReplyDelete
  2. iya mbak wilis, jatohnya sama aja :) tapi ttp aja pengen :)

    ReplyDelete
  3. salam kenal, saya mau tanya-tanya tentang tosho card dong, harganya hanya 1000 yen saja kah? lalu penggunaannya bagaimana ya? terimakasih, salam :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin

Di blogpost kali ini, saya ingin cerita pengalaman saya cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin. Sharing tentang kegiatan TTC saya memang saya hindari selama ini. Tapi melihat informasi di internet yang minim tentang hal-hal berkaitan dengan usaha-usaha TTC di wilayah Kalimantan Selatan, saya jadi berubah pikiran. Saya akhirnya berfikir, siapa tahu artikel yang saya tulis bisa bermanfaat bagi banyak orang yang juga sedang berusaha untuk berusaha punya anak kayak saya. Biar saling menyemangati. Setelah hampir tiga tahun tak kunjung hamil, sudah cek ke dokter spesialis kesuburan dan dibilang normal, saya inisiatif sendiri untuk melakuakn cek HSG. Oh ya, cek HSG ini fungsinya untuk melihat apa ada penyumbatan di saluran indung telur. Di wilayah Banjarmasin,ada tiga rumah sakit yang melayani HSG. Pertama, RSUD ulin yang merupakan rumah sakit pemerintah. Kedua adalah RS sari mulia, Dan yang ketiga lupa hehheeh. Awalnya sih mikir mau ke RS Sari Mulia karena pasti pelayanannya baik, tapi

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket