Skip to main content

Cerita Tengah Malam

Hari Selasa kemarin, saya mengantar Pakpring yang akan kembali bekerja di Ketapang. Ingat, Ketapang itu bukan hanya di Banyuwangi, tapi juga di Kalimantan Barat. Kebetulan untuk penerbangan direct Jakarta-Ketapang hanya ada satu maskapai yang menyediakannya yakni Aviastar dan penerbangannya hanya ada sekali sehari di pagi hari.

Ada dua alternatif yang bisa dilakukan untuk penerbangan pagi, yakni berangkat tengah malam sekitar jam dua pagi ke bandara atau berangkat malam hari sebelumnya dan tinggal di bandara. Karena pertimbangan transportasi yang terbatas dari daerah Cibitung, maka kami memilih berangkat malam hari dengan pertimbangan bisa nongkrong-nongkrong di warung kopi sekitar Bandara yang relatif nyaman.

Setelah pamit ke keluarga, kami ke pool damri bekasi yang terletak tak jauh dari Metropolitan Mall, Bekasi. Apesnya, damri terakhir sudah berangkat. Balik lagi ke rumah terlalu jauh dan malah bikin capek. Akhirnya kami putuskan untuk menunggu di pool damri tersebut.

Saat itu sekitar pukul  sebelas malam. Kami putuskan untuk jalan-kjalan keliling daerah sekitar. Ada deretan warung kopi dua puluh empat jam. Kami memutuskan singgah dan makan makanan yang paling nikmat ala warteg yakni mie instan rebus plus telor. Kita berusaha membuang waktu selama-lamanya tapi tetap saja jam setengah tiga (jam keberangkatan Damri ) masih lama.

Selanjutnya, kami putuskan untuk mencari ATM. ATM berada di depan Mal Metro. Sepanjang perjalanan yang kami tempuh dnegan jalan kaki ada banyak sekali pemandangan khas tengah malam. Ada sekumpulan bapak-bapak nongkrong dengan memegang botol br bintang. Ada perempuan-perempuan seksi berdiri di pinggir jalan, ada juga wajah kelelahan orang yang baru pulang pekerja.

Kami berkeliling-keliling sambil mengobrol ringan. Tapi membunuh waktu rasanya susah. Pringgo mengajak saya untuk menyewa penginapan, tapi rasanya sayang menurut saya. Bayangkan saja, check in jam 12 an check out jam setengah 3. Insting emak-emak leih bekerja saat itu. Akhirnya kami memutuskan tidak jadi menginap dan kembali ke pool damri dan memutuskan untuk menunggu di situ.

Kami menyusur gang-gang sempit permukiman penduduk. Lalu, tak sengaja kami mendapati masjid yang lumayan besar di tengah gang-gang sempit tersebut. Kebetulan, saya sangat kebelet buang ar kecil Akhirnya, kami mampir. LIhat kanan-kiri rasanya istirahat selonjoran di pelataran masjid,  sambil membunuh waktu rasanya oke di masjid ini. Ya, kami memutuskan singgah. Toh tidur outdoor ini bukan hal yang baru lagi buat saya.

Saat kami singgah, dan menahan rasa kantuk kami. Satu persatu orang datang. Rata-rata yang datang mereka membawa tas besar. Mereka mengeluarkan satu persatu tas isi tas tersebut yang ternyata adalah perlengkapan tidur mereka. Tidak seperti kami yang masih canggung untuk tidur, mereka sangat sigap dengan property mereka yang rata-rata hanya lembaran kain sarung. Sarung ditarik, mereka bisa langsung tidur.

Pemandangan ini tentu saja merupakan hal yang baru bagi kami. Rupanya, masjid di kota besar benar-benar dijadikan tempat singgah untuk mereka yang tidak punya tempat tinggal. Alangkah malunya saya yang selalu mengeluh ini itu. Apalah artinya keluhan saya jika dibandingkan dnegan perjuang hidup sebagian orang yang singgah dari masjid satu ke masjid yang lain ini untuk tidur.

Rasa kantuk tak bisa ditahan. Akhirnya kami berdua tidur kurang lebih dua jam di sini. Kami bangun, semakin banyak orang yang juga tiduran di masjid ini. Kami tak berkata apa-apa. Namun, saya yakin kami berpikiran sama. Harus lebih banyak bersyukur.


Kami kembali lagi ke pool damri. Saat bus berangkat dan melewati beberapa masjid, kami melihat pemandangan yang serupa. Pemandangan yang membuat kita seharusnya berhenti mengeluh, banyak bersyukur, dan termotivasi untuk lebih banyak membantu orang lain. 

Comments

  1. Mesjid ituu favorit aku banget buat numpang tidur! Dan biasanya cm mesjid kecil ajaa yang ramah sama musafir, beda bgt sama mesjid besar yang jam 9 aja gerbangnya udah di gembok~!

    ReplyDelete
  2. Mesjid ituu favorit aku banget buat numpang tidur! Dan biasanya cm mesjid kecil ajaa yang ramah sama musafir, beda bgt sama mesjid besar yang jam 9 aja gerbangnya udah di gembok~!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket

Cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin

Di blogpost kali ini, saya ingin cerita pengalaman saya cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin. Sharing tentang kegiatan TTC saya memang saya hindari selama ini. Tapi melihat informasi di internet yang minim tentang hal-hal berkaitan dengan usaha-usaha TTC di wilayah Kalimantan Selatan, saya jadi berubah pikiran. Saya akhirnya berfikir, siapa tahu artikel yang saya tulis bisa bermanfaat bagi banyak orang yang juga sedang berusaha untuk berusaha punya anak kayak saya. Biar saling menyemangati. Setelah hampir tiga tahun tak kunjung hamil, sudah cek ke dokter spesialis kesuburan dan dibilang normal, saya inisiatif sendiri untuk melakuakn cek HSG. Oh ya, cek HSG ini fungsinya untuk melihat apa ada penyumbatan di saluran indung telur. Di wilayah Banjarmasin,ada tiga rumah sakit yang melayani HSG. Pertama, RSUD ulin yang merupakan rumah sakit pemerintah. Kedua adalah RS sari mulia, Dan yang ketiga lupa hehheeh. Awalnya sih mikir mau ke RS Sari Mulia karena pasti pelayanannya baik, tapi