Skip to main content

DI Taxi : Cerita dari Arab dan Minta Cerai

Akhir Juni ini, status saya sebagai perantau di banjarbaru berumur sebulan lebih beberapa hari. 
Seperti biasa, ada daerah ada cerita. Termasuk pengalaman saya di angkot yang masyarakat di sini menyebutnya taksi. 

Di seantero kota banjarbaru ini, transportasi umum hanyalah satu. Yakni angkot berwarna hijau tua yang cuma punya jalan lurus tanpa belok. Ya cuman satu ini. Saya, yang masih kesulitan naik motor menjadikan angkot ini sahabat setia saya. Namun, beberapa kali saya naik angkot, saya dikejutkan dengan orang yang tiba-tiba cerita panjang lebar tentang dirinya. 

mungkin orang di sini memang tipenya terbuka ya, tapi kadang kelewatan seperti dua kejadian yang saya alami ini yakni cerita dari Arab dan Surat Cerai. 

Dari Arab. 
Saya duduk manis di angkot. Tiba-tiba ada ibu-ibu usia lebih dari paruh baya tiba-tiba bercerita. sebut saja ibunya bernama melati. 

Melati : Saya nih batu pulang dari arab. kerja di sana. Sekalian umroh. Nih saya pulang bawa hape baru (sambil keluarin hapenya yang dibungkus sapu tangan. Hapenya cross). Bisa disentuh, berwarna. 

Saya : (Senyum dan ngangguk) 

Melati : kerjanya enak bla bla... (pake bahasa banjar). (ngasih liat foto entah siapa, saya iya-iya aja gak ngeri bahasa banjar) 

Saya  : Senyum dan ngagguk . ngeliatin ibunya yang tangannya penuh dengan gelang dan cincin. satu jari ada dua hingga tingga cicncin. gelangnya merantai di pergelangan tangannya. 

Alhamdulillah saya turun. gak selese-selese ceritanya.. 

Minta Cerai 

Saya duduk manis. Ada ibu-ibu usia 30-an masuk. lalu cerita. 

"Saya mau ke ... (lupa). mau urus surat cerai. Saya nggak kuat di madu. Saya udah....tahun berumah tangga. Saya mau cerai... mahal loh cerai.. "

haloo bu, kita baru ketemu. saya kaget dicurhatin gitu. lalu ada penumpang lain masuk. Di colek dan dicurhatin hal yang sama. 

oalaahhhh.. kok saya aneh. mikir.  ini apa saya terlalu introvert. 




Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin

Di blogpost kali ini, saya ingin cerita pengalaman saya cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin. Sharing tentang kegiatan TTC saya memang saya hindari selama ini. Tapi melihat informasi di internet yang minim tentang hal-hal berkaitan dengan usaha-usaha TTC di wilayah Kalimantan Selatan, saya jadi berubah pikiran. Saya akhirnya berfikir, siapa tahu artikel yang saya tulis bisa bermanfaat bagi banyak orang yang juga sedang berusaha untuk berusaha punya anak kayak saya. Biar saling menyemangati. Setelah hampir tiga tahun tak kunjung hamil, sudah cek ke dokter spesialis kesuburan dan dibilang normal, saya inisiatif sendiri untuk melakuakn cek HSG. Oh ya, cek HSG ini fungsinya untuk melihat apa ada penyumbatan di saluran indung telur. Di wilayah Banjarmasin,ada tiga rumah sakit yang melayani HSG. Pertama, RSUD ulin yang merupakan rumah sakit pemerintah. Kedua adalah RS sari mulia, Dan yang ketiga lupa hehheeh. Awalnya sih mikir mau ke RS Sari Mulia karena pasti pelayanannya baik, tapi

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket