Skip to main content

Saya dan Tivi (Error)

Setelah kekeuh selama 1,5 tahun gak pake tivi, sok-sok anti mainstream, akhirnya saya yang sehari-hari cuma di rumah sendiri ini kerasa banget sepinya. Akhirnya dinding pertahanan saya runtuh dan beli tivi sekitar bulan Juli tahun 2015. 

Untuk tivi kali ini, suami saya pengennya yang multifungsi. Bisa buat game, mirroring sama PC plus Hape, youtube-an, browsing dan lain-lain. Akhirnya setelah cari info sana-sini, akhirnya sampailah pilihan kami pada Toshiba android TV. 

Taraaaa!!! 
Akhirnya tivi baru datang juga. karena aktivitas di rumah saya terbatas banget, jadilah itu tivi lebih sering nontonin saya yang tidur, daripada saya nonton tivi. Bahkan, si tivi lebih sering monolog karena saya nyalain tivi sambil masak, mandi, dan lain-lainnya. Intinya biar ada suara-suara lain (selain kodok dan jangkrik) di rumah. 

Okeh sip, setelah dipake beberapa bulan, kecanggihan tivi yang ternyata kita pilih itu gak kepake. Yaaaah, pada akhirnya buat nonton tivi sama film (donlotan). Yah, apalagi di rumah saya gak ada wifi, artinya kegunaan tivi yang kita idam-idamkan tersebut percuma. 

Beberapa bulan setelah beli tivi, Kalimantan dilanda musim mati lampu. Byar Pet !!!Katanya sih, karena kemarau PLTA kekurangan suplai air. Jadi, sehari bisa tiga kali mati lampu. Ampun deh. Akhirnya, daya listrik di rumah jadi naik turun kayak disko. 

Apa hubungannya ama tivi? akhirnya si tivi mulai menunjukkan tanda-tanda lemot. Kadang si tivi "freezing", restart mendadak, lemot, sering crash programnya layaknya hape android butut. Lambat laun, akhirnya itu tivi mati total dengan tulisan "USB kelebihan daya". 

liat tivi mati suri kayak gitu, saya inisiatif ke tukang service. Eh tukang service nya langsung bilang "mbak, tivinya kecanggihan". ngik ngok. 

Akhirnya, mumpung masih garansi, akhirnya manggil tukang servis Toshibanya. nungguin tukang servis ini bukan perkara mudah, harus nunggu sekitar satu bulan hingga tukang servisnya bener-bener datang ke rumah. setelah di cek, ternyata yang rusak adalah motherboardnya. Ini juga pertanda, si tivi rusak jantungnya. 

Setelah masalah teridentifikasi, ternyata tukang servisnya kudu order motherboadnya ke jakarta. Siip, nunngu lagi. Nah, setelah tingga minggu, eh akhirnya bener juga itu tivi dan si tivi bisa monolog lagi. Yeay !! 

Setelah si tivi bener lagi, saya dapat pelajaran. Bahwa, sesuatu yang muluk-muluk memang gak baik. Apalagi lingkungannya gak mendukung :)))) . Contohnya, pada kasus si tivi saya ini, lingkungan aka listrik di rumah saya gak ngedukung. Mungkin juga, si tivi masih prototipe, jadi masih rawan. Oh ya, satu lagi. Jangan membuang kartu garansi dan kuitansi pembelian elektroniknya. Bisa dibayangkan deh kalo kartu garansinya ilang. Pastinya bayar mahal banget.....








Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket

Best Five in 2018

Yohoooo.... 2018 sudah terlewati dengan emosi naik turun ala roller coaster. Yah, hidup itu emang roller coaster. Kalo jalannya lurus terus kan bosen. Makanya, naik roller coaster itu lebih mahal daripada naik kereta kelinci kan (eaaa..plis deh perumpamaannya).Ada banyak hal yang harus disyukuri 2018 ini. Biar jadi orang yang bersyukur, ini saya coba  bikin daftarnya. Semoga daftar ini bisa dibaca lagi saat saya hilang semangat, merasa gagal atau lagi sedih.  1. Gamila Hafsah Wibowo Alhamdulillah, 21 April 2018 anak bayik yang ditunggu-tunggu lahir juga. Alhamdulillah selama hamil gamila saya sehat, lahiran normal seperti yang dicita-citakan, dan pulih dengan cepat. Sampai Desember ini, gamila sudah berusia 8 bulan. Alhamdulillah sehat dan pertumbuhannya normal sesuai milestone yang ada di berbagai referensi. Yeahhhh. 2. Sehat Nikmat sehat banyak yang dilupakan. Alhamdulillah, saya, igo, gamila sehat selama 2018 ini. Ya ada sih sakit tapi sejauh ini ya bapil, demam, d