Long weekend awal mei ini, kebetulan ada saudara aka kakak ipar maen ke sini. Bingung mau diajak kemana. Setelah cari-cari info di google dan info dari teman, akhirnya kami putuskan untuk pergi ke Pulau Kembang.
Untuk menuju ke pulau kembang, kita harus sewa perahu. Perahu ini cukup luas, muat untuk sekitar 15 orang. Tapi rombongan saya cuma 4 orang. Harga sewa perahu adalah tiga ratus ribu untuk trip bolak-balik dari Siring (Banjarmasin) ke pulau kembang,
Setelah deal, kita langsung cuss naik perahu. Perahunya nyaman sih, dengan karpet di bawahnya. Dilengkapi juga dengan life jacket. menurut saya, serunya sih naik perahu jika jumlah temen serombongan banyak, jadi rame. Jumlah rombongan yang cuma 4 orang membuat perahu berasa luas ampe mau lari-lari.
Perahunya luas banget kan... |
bukan cuma itu saja, sepanjang perjalanan banyak sekali anak kecil yang berenang-renang ria . Anak sungai, mungkin bisa dibilang begitu. Jika di desa-desa kita bisa ketemu segerombolan anak bersepeda atau main petak umpet, disini meraka berkumpul untuk berenang dan bermain-main dnegan perahu yang lalu lalang. Entah kenapa, suasana susur sungai ini saya suka banget.
setelah kurang lebih satu jam menyusur sungai, kita ketemu muara dan laut lepas. Di sini kita mulai bisa meliat banyak ponton-ponton yang mengangkut batu bara. Gak lama terlihat pulau kecil yang masih didominasi vegetasi hijua. Yup, itu pulau kembang.
Mendekati pulau kembang, perahu mulai mendekati dermaga kecil yang lebih menyerupai jembatan. Saat akan mendeket, saya melihat monyet ekor panjang berengang-rennag dan masuk ke perahu. Panik? ya iyalah pastinya. Apalagi monyet-monyet itu lalu lalang seakan sweeping bawaan kita. Kuncinya gak usah panik : begitu kata bapak yang supir perahu.
Pulau Kembang dar kejauhan |
Berkeliling pulau kembang tak lama. Tah sampai 20 menit kami bereliling. Trus udah deh. Memang pulaunya sangat kecil dan daya tarik wisata lainnya selain monyet ekor panjang belum ditonjolkan. Tidak ada papan interpretasi tentang pohon-pohon atau informais lainnya. Satu lagi, banyak sampah dari pengunjung dimana-mana. Hal in bikin pulau kembang terkesan kumuh.
Add caption |
Comments
Post a Comment