Bukit Teletubbies |
Pada lebaran kemarin, selain mudik saya dan suami menyempatkan jalan-jalan Sebenarnya ada dua tempat yang jadi alternatif untuk dikunjungi yakni gunung bromo dan juga daerah Batu, Malang. Info yang ada, daerah batu bakal jadi sepadat puncak pas musim liburan gini. Gak seru juga kan kalo niatnya liburan eh ternyata kena macet. Akhirnya kami memutuskan untuk ke Bromo.
Awalnya kami berencana naik kendaraan umum untuk ke bromo dengan bus via probolinggo. Tapi beberapa hari sebelum hari H, kami utak atik google map dan ketahuan deh jarak bromo sama rumah saya (Bangil-Pasuruan) ini ternyata 70 km yang bisa ditempuh dengan motor 1.5 jam aja. Nah, daripada ribet naik kendaraan, kita memutuskan untuk ke bromo dengan motor.
Kita sama sekali buta rute untuk ke bromo, Tapi, kita terbantu banget ama google map. Suami saya yang nyetir, dan saya di belakangnya pegang hape dan bilang siap-siap ke suami kalo mau belok. Ada banyak jalan masuk menuju bromo, tapi kami memilih jalan masuk via cemoro lawang.
Alhamdulillah kurang lebih 1 jam sudah sampe.
Magnificent Bromo |
Alhamdulillah kurang lebih 1 jam sudah sampe.
Where I stay?
Resepsionis di Hotel Wisata Adas |
Untuk penginapan, kami sudah booking jauh-jauh hari. Hotel Wisata Ngadas jadi tempat nginap kami untuk sehari. Awalnya saya mau booking via traveloka. Tapi, entah kenapa saya kepikiran untuk booking hotelnya langsung dan ternyata lumayan banget. Hotel ini di traveloka ratenya 700-an tapi saat saya booking langsung ke hotelnya ratenya adalah 550 rb/malam untuk high season. Sedangkan untuk low season harganya 450 rb/malam.
Kenapa saya pilih hotel ini, karena hotel ini menawarkan kasur yang keliatannya bagus, dapat sarapan buat dua orang, air panas untuk minum, kamarnya bersih dan juga yang terpenting adalah air panas buat mandi. Gak asik kan capek2 plesir tapi buat istirahat gak oke? Oh ya sekedar info, jika dibanding-bandingkan itungganya hotel ini terjangkau loh. karena dari yang saya lihat di traveloka, banyak homestay dengan rate 300 an tapi fasilitasnya jauhhh dibawah standar. Jadi gak ada salahnya kan nambah 100 rb tapi jadi nyaman.
Depan Kamar Hotel, Pemandangannya Kebun Sayur |
Sangat disarankan untuk yang berkunjung ke bromo buat booking jauh-jauh hari karena bakalan susah kalo hari H cari-cari di sini karena terlalu banyak tawaran (Semacam ditawarin vila di puncak, yang mirip ama milih kucing dalam karung) dan mungkin kita sudah lelah untuk milih-milih hotel dengan fasilitas yang oke.
ATM oh ATM
Ada satu kejadian ga enak saat ke sini yakni saya gak punya uang cash yang cukup. Awalnya saya pikir akan ada ATM di lokasi wisata ini, eh ternyata ga ada. Akhirnya, kami harus turun lagi ke Sukapura dengan jarak tempuh sekitar setengah jam ke bawah. Lumayan banget sih, karena jalannya sangat berkelok-kelok jadi tambah capek deh, Jadi sangat disarankan, yang mau ke bromo, bawa uang cash banyak-banyak.
Jeep Tour
Tanpa perlu filter, bromo selalu indah |
tahun 2010 saya pernah ke bromo untuk PKL. Dari PKL itu saya ingat bahwa setiap wisatawan bisa beli tiket jeep jika ingin liat sunrise ke Pannajakan. 6 tahun berlalu, eh ternyata pola ini berubah. Sekarang, kita harus sewa jeep satu mobil. Satu mobil 750 rb. Errrr, mahala kan. Apalagi saya cuma berdua.
Akhirnya saya coba nanya ke resepsionis hotel tentang sharing jeep. Alhamdulillah si mbak resepsionis nanyain ke travel agent dan bisa. Kami harus membayar 150 rb/orang untuk ikut jeep tour. Eh tapi biaya in belum termasuk biaya masuk ke Taman Nasional yakni 30 rb/orang.
Kami dijemput di depan hotel jam 4 pagi. Harusnya, kami ke Penanjakan II. Tapi karena high season, jadinya macet. Ratusan jeep berderat-deret hingga gak bisa gerak lagi. Akhirnya kami cuma lihat sunrise dari salah satu spot jauh sebelum penanjakan. Tapi masih bagus, meskipun yaa ga sebagus pemandangan dari penanjakan.
Setelah kurang lebih satu jam menikmati pemandangan sunrise, akhirnya jeep kami berkonvoi dengan jeep lain menuju lautan pasir.
Kawah Bromo yang Aktif
Sebelum ke bromo, saya bertanya ke teman yang kebetulan pegawai di TN Bromo Tengger Semeru mengenai aman atau tidaknya berkunjung ke sini saat lagi aktif. karena informasinya aman, saya jadi deh ke bromo.
Kawah Bromo |
Berbeda dengan pemberitaan di tivi yang menyatakan bahwa pihak pengelola mewanti-wanti untuk berada di jarak aman radius 1 km, di lapangan kenyataannya berbeda sekali. Wanti-wanti untuk berad di luar radius 1 km ada di pintu masuk dan di tiket saja. Selebihnya tidak ada.
Di lautan pasir, terutama daerah yang padat wisatawan, tidak ada larangan untuk mendekati kawah. Malahan di dekat situ, banyak sekali yang menawarkan kudanya untuk naik ke bibir kawah. Tak ada satupun petugas yang melarang untuk naik ke bibir kawah. Ironi sekali, terlebih lagi di pemberitaan media massa, pengelola justru menyalahkan wisatawan yang membandel ke bibir kawah.
Saya dan suami memutuskan jalan kaki hingga ke bibr kawah. Badan saya sudah tak seprima pas kuliah. Sebentar aja nanjak pegelnya luar biasa....
Pada saat bromo aktif, sangat disarankan untuk memakai masker karena memang debunya luar biasa. Terlebih jika arah angin mengarah ke kita. Menurut saya pribadi, bromo yang lagi aktif ini indah sekali, bisa dilihat debu vulkanik membumbung tinggi dan sekali-sekali ada pijaran di kawah tersebut. Rasanya magis dan terheran-heran melihat fenomena yang ada di alam.
Kemanapun jadi indah asal bersama :) eaaaaa |
Baru bacaa! Hahaha aduuhh bromooo! kayak dipancing langsung keluar itu memori2 lama :)) btw bukannya ada ATM BNI yaa deket java banana atau deket pintu masuk cemoro lawang? agak2 lupa sih secara dulu kita bilang itu mesin ATM tertinggi se-pulau Jawa,Hehehe~!
ReplyDeleteiyaaa kan dulu perasaan ad, makanya pede banget. Sekarang beneran ga ada man. Gk da salahnya kok maen kesana lagi :)
Delete