No peserta ujian, segera dikirim setelah isi aplikasi online |
Posting tentang lolos atau dapat beasiswa? itu udah mainstrem. Nah, sekarang saya mau jadi anti mainstream dengan menulis gagalnya saya lolos beasiswa Mext G to G. memang sih ini udah sekitar bulan Juli kemarin, tapi ga apa-apa yaa. Saya berfikir, gak ada salahnya sih. Siapa tahu tulisan ini bisa membantu teman-teman yang lagi apply dan bikin semangat dan agar lebih bersiap pas aplikasi beasiswa ini.
Kenapa saya coba apply S3 ke Jepang? alasannya pertama karena suami udah dukung dan yang kedua tak lain karena saya kebetulan punya koneksi dengan seorang professor disana, yang tak lain adalah supervisor saya saat saya student exchange tiga tahun lalu. Alhamdulillah sampai sekarang saya masih berhubungan baik. Sensei tersebut beberapa kali mmeberi masukan saya tentang riset yang saya lakukan di pekerjaan saya sekarang, dan semuanya masih ada benang merahanya. Jadi kenapa ga dicoba. gitu deh alasan kemarin.
Beasiswa ini dibuka pada periode 12 April hingga 9 Mei 2016. Dari durasinya, sangat sempit hanya tiga minggu. Untuk itu, dari awal sebelum bulan april saya sudah menyiapkan seluruh dokumen yang diminta seperti toefl, kontak professor, legalisir ijazah, dan lain-lainya. Jadi, pas tanggal pembukaan aplikasi udah tinggal download formulir, isi dan kirim. Kalo ingin mendadak, jangan harap deh. Pas pendaftaran kemarin, saya mepet banget buat dapaetin nilai toefl karena toefl pertama saya ga bisa lewat 550 nilainya, nah pas yang kedua ternyata panitianya lelet banget ngirim dokumennya, jadi saya mepet pet pet ngirim aplikasinya. Tapi, alhamdulillah ada jasa One Night Service yang memungkinkan saya kirim aplikasi ke alamat kedubes Jepang sebelum tenggat waktunya.
Kurang lebih sebulan setelah pengiriman dokuman, pengumuman peserta yang lolos seleksi dokumen keluar. Lalu selang dua minggu setelah itu, didakan ujian tertulis. Saya ambil ujian tertulis di konsulat yang ada di Surabaya. Kenapa gak yang di Jakarta? karena tiket ke Surabaya dari Banjarbaru lebih murah dibanding ke jakarta. FYI, untuk transport ujian tertulis ini harus bayar sendiri. Jadi, sebaiknya ambil lokasi terdekat.
Pelaksanaan ujian dilakukan tanggal 13 Juni 2016. Postingan ini secera garis besar menceritakan tentang ujian tertulis aja ya, karena ya karena, saya gak lolos tahap selanjutnya hihihihi.
Ujian dilaksanakan dua tahap yakni ujian bahasa inggris dan bahasa jepang. Secara umum, contoh ujian ini bisa dapat dilihat pada contoh soal yanga da di web MEXT. Bisa dibilang, ujiannya mirip dengan TOEFL, tapiiiii lebih susah pake banget. Mungkin karena emang saya kurang pinter hihihiihh. Ada soal tentang memilih vocab yang tepat, mengisi pertanyaan reading dan mengidentifikasi kata-kata yang salah. Nah ini dia yang menurut saya paling susah. Jika pada soal toefl, kita harus mengidentifikasi kata yang salah pada satu kalimat, di soal ujian MEXT ini kita harus mengidentifikasi kalimat yang kurang tepat dalam satu paragraf. Buat saya yang nilai toeflnya di ambang batas ini, jelas ini "sesuatu".
Nah lanjut. Setelah diberi kesempatan beberapa menit, tibalah saatnya mengerjakan ujian bahasa jepang.
ujian selanjutnya adalah ujian bahasa jepang. Untuk ujian bahas jepang ini ada tiga tahapan, ada yang basic, intermediate, dan advance. Saya? ngerjain yang basic aja kewalahan. Secara umum, pada soal yang basic adalah memilih kosakata yang tepat pada titik-titiknya, mengisi bentuk kata kerja yang benar, dan menulis kanji. Untuk yang intermediate, saya cuma bisa beberapa soal aja, udah mentok. Jadi, saya tidak mengerjakan soal yang tahap selanjutnya sama sekali.
Setelah sekitar dua minggu, pengumuman ujian tertulis ini keluar. Seperti yang saya ceritakan tadi, saya gak lolos. dari sedikit pengalaman ini, jika ada teman yang mau daftar beasiswa ini, ini nih saran saya :
1. Untuk ujian ini, gak akan dinilai hasil dari dua tes, tapi dicari nilai yang paling tinggi. Jadi, mending fokus untuk belajar salah satu bahasa saja. Saya kemarin belajarnya separo-separo. Udah banyak sih yang nganjurin gitu, tapi akunya ngeyel :p
2. Belajarnya kudu serius, gak bisa mengandalkan "gimana nanti" ato berharap keberuntungan. Karena oh karena mmg soalnya sulit. Pelajari betul-betul grammar bahasa inggris dan banyak belajar kosakata baru. Ingat juga, saingannya pasti pinter-pinter dari seluruh daerah.
Hmm, jadi inget temen-temen yang lolos MEXT G to G, gak heran deh pada hebat-hebat. Orang ujiannya kayak gini. Yosh, kali-kali ada yang mau daftar semangat !!
Gagal dari beasiswa ini, bikin saya mikir. Ga di Jepang lagi kali ya,...ngok sok sok an banget. Kayak ada yang mau nerima :p
you know...next time you will get it...
ReplyDelete