Skip to main content

Australia Awards Proposal Writing Workshop 2020



Semalam saya lagi mikir, kapan bisa jalan-jalan lagi dan kapan terakhir jalan-jalan. Akhirnya teringatlah momen Februari 2020 yang tentunya patut dikenang, yakni ikutan Australia Award Proposal Writing Workshop. Acara ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Australia Award. 

Apply untuk Acara ini > 

Acara ini dibuat bagi calon pelamar PhD applicant beasiswa australia awards. Seluruh akomodasi dalam acara ini tentu saja gratis ditanggung oleh pihak penyelanggara. Selain tertarik karena gratis, tahun ini saya punya rencana untuk nyoba kirim aplikasi ke Australia Award. Jadilah saya membulatkan diri untuk ikutan acara ini.

Untuk ikut acara ini tidak semudah cuma kirim email dan daftar, tapi ada sedikit perjuangan yang harus dilakukan. Pertama, pastikan kita menjadi target peserta pelatihan ini. Saya sendiri merupakan salah satu target peserta yang masuk kategori GoI (Government of Indonesia alias PeeNes). Kedua, kita harus punya serifikat TOEFL/IELTS dengan nilai minimal 550/6.0. Tak berhenti sampai disitu, kita disuruh menyertakan transkip kita, ijazah, dan proposal penelitian kita (tentu saja dalam bahasa inggris) yang juga merupakan bahan diskusi pas pelatihan nanti. Secara lebih lengkap, berikut syarat untuk ikut pelatihan ini. Acara ini dibuat dua sesi yakni sesi pertama di Makassar dan juga sesi kedua di Jakarta. Panitia akan menentukan kita akan ikut di daerah mana. 

Bedasarkan informasi di web, 16 Februari merupakan tanggal terakhir notifikasi peserta yang lolos untuk ikut acara ini. Tenyata hingga tanggal 16 sore belum ada notifikasi melalui email saya. Sedih deh, padahal saya ngarep banget jalan-jalan gratis. 

Sudah putus harapan bahwa saya akan diterima, eh ternyata tanggal 19 saya dapat notifikasi email dari Australia Awards bahwa saya diterima untuk dapat mengikuti acara ini dan dapat slot untuk sesi Jakarta.  Seneng dong. Alhamdulillah...

Belajar Lagi...

Acara ini dimulai pukul 8 pagi. Terdapat tiga narasumber yang pastinya hebat yang memberikan kita ilmu selama sehari penuh. Secara umum materi yang disampaikan selama acara ini adalah info tentang beasiswa Australia Awards, cara menghubungi atau mengkontak supervisor, dan tentunya cara menulis proposal PhD yang digunakan sebagai salah satu syarat aplikasi beasiswa ini. Tak lupa ada diskusi, presentasi dan kita dikasih masukan yang banyak untuk proposal kita. 

Apa yang saya rasakan selama acara ini? JIPER. 

Yup, sebagai remah-remah rengginang yang gak punya prestasi apa-apa merasa superduper minder ngeliat peserta yang lain yang punya prestasi ini itu, kuliah di sana-sini, ikutan fellowship ini itu. Tak dipungkiri hal ini membuat saya makin jiper untuk apply beasiswa. Tapi positifnya, saya jadi merasa di atas langit masih ada langit, bikin ga jumawa dan termotivasi untuk belajar lebih baik lagi dan lebih baik lagi. 

Selain ikut acara ini, trip ke jakarta ini juga bikin seneng karena saya bisa ketemu sahabat online yang jauh di mata yang dekat di hati dan jalan-jalan ke Senayan buat lihat beberapa pameran. 

Materi Workshop


Oh ya, ada satu pertanyaan lagi. Apakah yang ikut acara ini otomatis bisa daftar Australia Awards? jawabannya NO. Saya sendiri karena faktor ini dan itu akhirnya menunda untuk apply aplikasi tahun ini. 

Comments

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin

Di blogpost kali ini, saya ingin cerita pengalaman saya cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin. Sharing tentang kegiatan TTC saya memang saya hindari selama ini. Tapi melihat informasi di internet yang minim tentang hal-hal berkaitan dengan usaha-usaha TTC di wilayah Kalimantan Selatan, saya jadi berubah pikiran. Saya akhirnya berfikir, siapa tahu artikel yang saya tulis bisa bermanfaat bagi banyak orang yang juga sedang berusaha untuk berusaha punya anak kayak saya. Biar saling menyemangati. Setelah hampir tiga tahun tak kunjung hamil, sudah cek ke dokter spesialis kesuburan dan dibilang normal, saya inisiatif sendiri untuk melakuakn cek HSG. Oh ya, cek HSG ini fungsinya untuk melihat apa ada penyumbatan di saluran indung telur. Di wilayah Banjarmasin,ada tiga rumah sakit yang melayani HSG. Pertama, RSUD ulin yang merupakan rumah sakit pemerintah. Kedua adalah RS sari mulia, Dan yang ketiga lupa hehheeh. Awalnya sih mikir mau ke RS Sari Mulia karena pasti pelayanannya baik, tapi

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket