Skip to main content

Pindahan dan Pandemi

 


Tahun 2021 menjadi tahun yang tak biasa. Tahun ini saya dan keluarga memutuskan pindah domisili dari Banjarbaru ke Bogor. Rasanya? tentu saja campur-campur. Sedih pasti karena banyak orang baik dan kenangan baik selama di sini. Ada takut karena memulai hal baru. Senang, karena akan banyak tantangan dan pengalaman baru dan juga bisa dekat dengan keluarga.

Bismillahirrahmanirrahim.

Pindahan.

Dari awal rencana pindah kami memang berencana buat bawa barang-barang. Itung-itung dibandingkan dijual (yang pastinya dengan harga yang murah) dan beli lagi, akan lebih murah jika semua barang-barang tersebut diangkut. Nah, PR nya? pakai ekspedisi apa?

Kami melakukan survey ekspedisi atau kargo  apa yang menungkinkan dipakai dan menyediakan jasa pindahan. Ada beberapa ekspedisi yang kami survey Wahana, BAM Cargo, Karyati Kargo, dan Dakota. Salah satu dari kargo ini sudah melakukan survey untuk mengira-ngira kubikasi barang yang akan kami bawa. Namun, melihat banyaknya barang yang kami bawa, mereka menyaraknkan saya untuk mencarter satu truk. Setelah survey sana-sini, biaya sewa truk ternyata sangat diluar range budget kami yakni 15-20 juta. Tak lama, saya dapat link kargo dari teman saya dan alhamdulillah, ternyata harganya cukup masuk range kami yakni 8.5 juta include packing. Oh ya nama perusahaan kargonya adalan Mitra Andalan Logistik. Harga ini sudah termasuk servis door to door.

Pandemi

Bagian terberat dalam pindahan ini adalah PANDEMI. Pandemi ini mengacak-acak semua rencana yang sudah dibuat. Tapi, ya slow down.. emang ada orang yang ga kena dampak pandemi? Rencana awal gamila akan sekolah plus daycare, tapi buyar karena pandemi.

Karena pandemic juga merasa pindahan lebih berat. Pengennya bisa nengok sodara, pengennya bisa jalan kesana sini, tapi semua gak bisa karena pandemi. Kantor pun sepi karena menerapkan WFH, jadi berasa ga punya teman baru. Kumpul-kumpul sama tetangga juga ada karena pandemic.  Berhubung pandemi juga, anak juga kesulitan bersosialisasi,  terutama pada saat PPKM, gamila lebih banyak saya kurung di rumah karena khawatir dan demi keamanan juga.

Tapi… masih diberi kesehatan, gaji masih dibayar, ada waktu bersama keluarga bukankah harus dirayakan di masa sulit ini.

Semoga pandemi segera berakhir dan kita semua diberi kesehatan.

(Ternyata nulis gini relaxing banget ya... semoga bisa nulis semakin banyak) 
 

Comments

  1. "Ternyata nulis gini relaxing banget ya..."

    Sepakat !! Baru-baru ini menemukan kembali leganya curhat di blog dan menuliskan overthinking disini,,,

    karna instagram sudah terlalu jenuh, twitter hanya untuk rusuh, dan facebook dah lupa passwordnya apaan :))

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket

Cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin

Di blogpost kali ini, saya ingin cerita pengalaman saya cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin. Sharing tentang kegiatan TTC saya memang saya hindari selama ini. Tapi melihat informasi di internet yang minim tentang hal-hal berkaitan dengan usaha-usaha TTC di wilayah Kalimantan Selatan, saya jadi berubah pikiran. Saya akhirnya berfikir, siapa tahu artikel yang saya tulis bisa bermanfaat bagi banyak orang yang juga sedang berusaha untuk berusaha punya anak kayak saya. Biar saling menyemangati. Setelah hampir tiga tahun tak kunjung hamil, sudah cek ke dokter spesialis kesuburan dan dibilang normal, saya inisiatif sendiri untuk melakuakn cek HSG. Oh ya, cek HSG ini fungsinya untuk melihat apa ada penyumbatan di saluran indung telur. Di wilayah Banjarmasin,ada tiga rumah sakit yang melayani HSG. Pertama, RSUD ulin yang merupakan rumah sakit pemerintah. Kedua adalah RS sari mulia, Dan yang ketiga lupa hehheeh. Awalnya sih mikir mau ke RS Sari Mulia karena pasti pelayanannya baik, tapi