Sudah lama banget ga nulis blog. Rasanya, kemampuan story telling semakin drop. Tapi mari kita coba lagi.
Tahun ini saya akan pindahan lagi. Pindahan kali ini menjadi pindahan ke 6 dalam 12 tahun terakhir. Hidup sangat dinamis tapi ya jujur aja ada capeknya. Tapi seiring pertambahan waktu (disingkat: makin tua), banyak hal-hal yang bisa dimaknai dari hidup yang pindah-pindah. Salah satunya:
The lesser the better.
Dulu saya punya hobi koleksi buku-buku. Buku ini yang boleh dibilang beban dalam pindahan, juga yang paling mahal. Saat saya pindah ke pontianak dan balik lagi, biaya terbesar yang saya keluarkan untuk pindahan adalah untuk buku-buku ini. Nyatanya, sekarang buku-buku ini tercecer dimana-mana karena banyak tempat transit saat pindah dari satu kota ke kota yang lain. Seiring perkembangan digital, saya mulai belajar untuk membeli buku digital, membeli buku bekas dan menjual lagi buku yang sudah saya baca. Boleh dibilang saya mengurangi kelekatan saya terhadap buku-buku itu. Saat saya pindah dari Banjarbaru ke Bogor, buku yang saya bawa hanya sedikit. The lesser the better. Beban saya semakin berkurang untuk buku-buku ini. Lebih plong ...lebih fresh, jadi keterusan sampai sekarang.
Nyatanya, semakin tua the lesser the better bukan cuma pada number. Tapi juga value.
Semakin rendah nilai investment kita terhadap suatu barang. Semakin ringan pikiran kita.
Kita bisa ambil contoh. Saya beli baju dengan merek terkenal anggaplah harganya satu juta. Ternyata, baju dengan merk terkenal ini semakin menambah beban hidup saya. Si baju ga bisa dicuci sembarangan pake mesin cuci, jadinya ribet. Perlu waktu banyak buat cuci manual. Setrikanya juga ga boleh di tukang setrika kiloan. Harus disetrika sendiri dengan seksama dan penuh cinta. Perlakuan ini tentu akan berbeda dengan baju yang saya beli cuma 100 ribu rupiah. Baju ini nyaman dipake, dicuci bisa pake mesin cuci dicampur dengan baju lain. Nyetrikanya juga di tukang setrika kiloan. Hidup jadi lebih simpel.
Benar kata orang, nothing to lose.
Saat kita sedikit berinvestasi baik perasaan atau uang kepada sesuatu hal maka kita merasa nothing to lose. Risiko kecewa semakin sedikit. Kita butuh ini di hidup yang bebannya semakin naik seiring dengan bertambahnya umur.
Eh tapi balik lagi, hidup itu pilihan. Yang baik buat saya belum tentu sesuai untuk yang lain.
Comments
Post a Comment