Skip to main content

Me Time Empat Bulan Lamanya

Berpisah dengan keluarga (anak dan suami) adalah salah satu proses yang tidak bisa dihindari sebagai salah satu perjalanan sekolah lagi. Bagaimana perasaanya? wah nano-nano bun. 

"Kok bisa sih ninggalin anak?"

Begitulah respon mayoritas yang dilontarkan banyak orang. Susah dihindari dan sebenarnya sulit dijawab. Tapi sejauh ini saya punya support system yang baik sehingga meyakinkan saya untuk bisa berpisah sementara sama anak. Support system terbesar tentu saja suami saya, mertua, dan ipar. Gak usah cemas, karena ada papanya, orangtuanya juga yang merupakan tempat ternyaman Gamila, anak saya. 

Di awal episode berpisah sementara dengan Gamila, tentu saja penuh drama. Minggu-minggu pertama saya di Sapporo, saya sering sekali menangis sambil berpikir apa yang saya cari hingga mau berpisah dengan anak. Seiring waktu, saya mulai bisa meregulasi emosi saya. Saya meyakinkan diri saya bahwa gak ada gunanya nangis-nangis, toh akan lebih baik kalo semua dijalanin dengan bahagia dan tenang. Otak bisa berpikir dengan nyaman. 

"Be present" 

Dua kata itu diucapkan oleh teman saya dan benar-benar menggugah saya. Dimana kita berada saat ini, bagaimana situasinya, saya harus bersyukur dengan apa yang sudah ada. Kita nikmati nikmatnya musim gugur dan indahnya musim dingin di Sapporo. Anggap saja Long Distance dengan anak dan suami ini adalah masa me-time untuk merecharge stamina untuk mempersiapkan kondisi saat gamila ke sini nantinya, yang pastinya akan banyak perjuangan lainnya. 

I am full and happy. 

Siap menyambut kepindahan gamila di sini bulan depan. Reunited. 

Comments

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin

Di blogpost kali ini, saya ingin cerita pengalaman saya cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin. Sharing tentang kegiatan TTC saya memang saya hindari selama ini. Tapi melihat informasi di internet yang minim tentang hal-hal berkaitan dengan usaha-usaha TTC di wilayah Kalimantan Selatan, saya jadi berubah pikiran. Saya akhirnya berfikir, siapa tahu artikel yang saya tulis bisa bermanfaat bagi banyak orang yang juga sedang berusaha untuk berusaha punya anak kayak saya. Biar saling menyemangati. Setelah hampir tiga tahun tak kunjung hamil, sudah cek ke dokter spesialis kesuburan dan dibilang normal, saya inisiatif sendiri untuk melakuakn cek HSG. Oh ya, cek HSG ini fungsinya untuk melihat apa ada penyumbatan di saluran indung telur. Di wilayah Banjarmasin,ada tiga rumah sakit yang melayani HSG. Pertama, RSUD ulin yang merupakan rumah sakit pemerintah. Kedua adalah RS sari mulia, Dan yang ketiga lupa hehheeh. Awalnya sih mikir mau ke RS Sari Mulia karena pasti pelayanannya baik, tapi

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket