Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk saya pasti masih menerapkan tradisi mandi dengan menggunakan gayung. Pernah terpikir darimana datangnya kebiasaan ini, ternyata kebiasaan ini adalah kebiasaan bangsawan-bangsawan belanda terdahulu yang tinggal di Indonesia.
Pada dasarnya masyarakat pribumi asli tidak menggunakan gayung dan kamar mndi untuk mandi tetapi langsung mendi ke kali atau sungai. Kebiasaan ini pula yang membuat masyarakat di desa-desa masih membuat jamban di luar rumah yang umumnya masih menggunakan kayu.
Kebiasaan mandi dengan menggunakan bilik kecil tertutup dan berdinding tembok bata ternyata dipelopori oleh bangsa belanda yang tinggal di Indonesia. Kamar mandi di dalam rumah dikenal sejak tahun 1870-an, dimana didalam runagn tersebut terdapat waschbalie of bad, sebuah tong besar untuk mandi dan dilengkapi dengan gayung.
Lukisan yang dibuat oleh J.Rach pada awla abad ke-18 juga menggambarkan bagaimana perempuan batavia mandi, yakni dengan cara mandi di sungai seperti yang dilakukan oleh pribumi jawa. Namun, pada saat itu seorang ahli kesehatan belanda dr. Keuchenius menyebutkan bahwa mandi tersebut tidaklah sehat. hal inilah yang membuat kebiasaan mandi di bilik tertutup yang dalam bilik tersebut terdapat tong adan gayung untuk membilas diri.
Daaan....itu menjadi kebiasaan hingga sekarang.
#Semoga bermanfaat ^^
Sumber bacaan :
Soekiman, Djoko. 2011. Kebudayaan Indis dari Zaman Kompeni sampai Revolusi.
Pada dasarnya masyarakat pribumi asli tidak menggunakan gayung dan kamar mndi untuk mandi tetapi langsung mendi ke kali atau sungai. Kebiasaan ini pula yang membuat masyarakat di desa-desa masih membuat jamban di luar rumah yang umumnya masih menggunakan kayu.
Kebiasaan mandi dengan menggunakan bilik kecil tertutup dan berdinding tembok bata ternyata dipelopori oleh bangsa belanda yang tinggal di Indonesia. Kamar mandi di dalam rumah dikenal sejak tahun 1870-an, dimana didalam runagn tersebut terdapat waschbalie of bad, sebuah tong besar untuk mandi dan dilengkapi dengan gayung.
Lukisan yang dibuat oleh J.Rach pada awla abad ke-18 juga menggambarkan bagaimana perempuan batavia mandi, yakni dengan cara mandi di sungai seperti yang dilakukan oleh pribumi jawa. Namun, pada saat itu seorang ahli kesehatan belanda dr. Keuchenius menyebutkan bahwa mandi tersebut tidaklah sehat. hal inilah yang membuat kebiasaan mandi di bilik tertutup yang dalam bilik tersebut terdapat tong adan gayung untuk membilas diri.
Daaan....itu menjadi kebiasaan hingga sekarang.
#Semoga bermanfaat ^^
Sumber bacaan :
Soekiman, Djoko. 2011. Kebudayaan Indis dari Zaman Kompeni sampai Revolusi.
wah baru tau :)
ReplyDelete