Kamu tahu kupu-kupu ?
Pasti kamu dan semua orang mengambarkannya secara seragam. Indah, cantik, romantis dan menyebarkan kesenangan. Yak itu rasanya !. Persis seperti itu saat aku melihat kamu sore ini.
Sore ini aku sengaja duduk di taman itu, sambil membawa buku sebagai alih-alih. Tentu saja kau tak membaca tapi menunggumu berjalan menuju tempat tinggalmu dan menyapa kamu. Lalu aku berkhayal kamu menghampiriku dan kita larut dalam obrolan . Ah Indahnya, tak kalah sinetron-sinetron korea yang katanya menawarkan khayalan tingkat tinggi untuk penggemarnya. Persis seperti kamu yang selalu membawaku ke khayalan tingkat tinggi itu.
Ah, aku melihatmu dari kejauhan. Mengenakan baju merah dan celana pendek selutut. Hmm, gaya mu sudah mirip Ashton Kutcher. dan ini mungkin pujian yang paling tinggi derajatnya diberikan oleh seorang insan manusia kepada kamu. Ya, kamu..yang kupuja mati-matian. Karena kamu kupu-kupu dalam perutku ini semakin banyak jumlahnya, tak henti-hentinya tebang dan menimbulkan sensasi luar biasa. Bisa dibilang kamu adalah makanan kupu-kupuku .
Kamu semakin mendekat. kupu-kupu dalam perutku seketika berterbangan kesana kemari. lalu kupu-kupuku cepat sekali bertelur , dan seketika bermetamofosis menjadi kupu-kupu melewatkan fase-fase lainnya. Jumlahnya semakin bertambah seperti bilangan eksponensial. ah sensasi ini, hanya aku yang rasa, tak ada yang tahu.
Kamu semakin mendekat. aku tak bisa melihat warna kupu-kupu di perutku , tapi aku bisa merasakan banyak warna di dalamnya. Ada hijau yang segarnya seperti es cincau, ada kuning sesegar manga, ada pink seperti bunga mawar, dan merah seperti kamu dengan baju merahmu kali ini.
Kamu semakin mendekat. Kupu-kupunya semakin banyak jumlahnya. Aku rasa aku bisa terbang karena jumalahnya yang semakin banyak. Mereka cukup kuat untuk membuatku terbang kurasa.
Kamu semakin mendekat. hanya beberapa langkah dari tempat aku duduk sekarang. Kamu mengangkat tanganmu menyapaku. Aku mengangkat tanganku juga tanda aku menyambutmu.
Kamu semakin mendekat. Kamu melihatku tepat di mataku. Ah kupu-kupuku siap terbang seketika saat kamu tersenyum ke arahku. Aku tersenyum pula ke arahmu.
Ah tunggu,
kamu melihatku dan mengalihkan pandanganmu pada sesuatu di belakang bangku tempat aku duduk sekarang. kamu berjalan melaluiku, dan aku melihatmu. Kamu menjauh.
kulihat kamu menuju satu bangku yang terletak tepat di belakang aku duduk saat ini. Kamu duduk dan bercengkrama dengan seorang wanita yang aku tak tahu siapa.
Kupu-kupuku.
Seketika menjadi ulat, menebus fase metamorfosa yang tadi terlewat. ulat di perutku semakin banyak dan aku mual. Mataku berair.
yaahh koq sad ending...padahal ngeliat judulnya langsung seneng loh fi, jadi keinget sensasinya yang gimana gituu hihi :D :D
ReplyDelete