Skip to main content

Serunya Liburan Setelah Punya Bayi

Happy face
Setelah menikah, saya dan igo punya keinginan untuk travelling paling gak sekali dalam setahun. Mengikuti keinginan itu, setiap tahun kami janjian ngambil cuti bareng dan liburan. Beberapa tempat yang sudah dikunjungi bareng yakni jogja, pangandaran, bromo, dan udah (hahhahah). Tahun kemarin kami stop travelling karena lagi hamil. Nah, tahun ini kami bikin trip lagi yakni ke jogja (lagi). Eh eh trip kali ini jatohnya mudik apa liburan ya? Whatever you named it dah. Pokoknya kami keluar dari rutinitas.

Kenapa jogja lagi? karena trip tahun ini selain untuk nyenengin diri sendiri juga pengen ketemu banyak sodara, serta nyenengin sodara. Setelah pertimbangan ini-itu, akhinya rute liburan tahun ini adalah Purworejo (4 hari)-Jogja (3 hari)- Surabaya (2 hari)- Gresik (2 hari). Itenerary diatas sudah sangat dipertimbangkan agar Gamila si bayi yang baru berumur 9 bulan gak terlalu capek.

Ada perubahan besar liburan setelah punya anak adan sebelum punya anak. Sebelum punya anak kita pilih hotel yang semurah-murahnya dan prioritas jalan-jalannya ke alam bebas. Nah kali ini, itenerary berubah banget dari kebiasaan, yakni (a) cari hotel yang nyaman (juga nyaman di kantong), dan jalan-jalannya di kota aja yang aksesnya gampang kemana-mana. 


Sebelum trip ini terlaksana, saya mikirnya ruwet banget. Capeklah, ribet lah.

Setelah dijalani? ya emang lelah karena gamila cuma mau sama saya dan Igo, nangis karena kepanasan, bosen, atau takut ketemu orang-orang baru yang pengen gendong dia.

Tapi dibalik lelahnya itu, saya bahagia banget karena ini dia:

1. Merekatkan Bonding antara saya dan suami
Tak bisa dipungkiri, setelah melahirkan ada perbedaan besar di hubungan kita. Yang awalnya kayak pacaran mulu, sekarang fokus kami adalah gamila, gamila dan gamila. Kadang terlalu capek buat ngobrol personal. Tapi ternyata selama liburan kita jadi punya banyak waktu bareng, ngobrol, nyusun itenerary, bagi tugas buat jagain gamila, juga mesra-mesraan *eh.

Intinya memperbaiki kualitas hubungan, komunikasi dan bonding kita. Jadi makin cinta beib...

2. Refreshing dari rutinitas 
Saya dan igo sama-sama kerja, jadi liburan ini benenran bikin kita lupa kerja dan intinya senang-sanang. Mau makan apa aja boleh. Belanja ini itu. Semua oke asal ga inget rekening ya 😂

3. Silaturrahmi ama sodara 
Kerempongan maksimal
Selain liburan buat nyenengin diri sendiri, liburan kemarin punya tujuan buat silaturrahmi ketemu saudara-saudara dari almarhum Bapaknya Igo, saudara-saudara almarhum ibu dan ayah saya. Alhamdulillah rame, semuanya kumpul. Senang.

Kesimpulan setelah liburan ini adalah....senang dan pengen liburan lagi.

Yuk nabung lagi buat liburan lagi ..


Comments

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket

Cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin

Di blogpost kali ini, saya ingin cerita pengalaman saya cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin. Sharing tentang kegiatan TTC saya memang saya hindari selama ini. Tapi melihat informasi di internet yang minim tentang hal-hal berkaitan dengan usaha-usaha TTC di wilayah Kalimantan Selatan, saya jadi berubah pikiran. Saya akhirnya berfikir, siapa tahu artikel yang saya tulis bisa bermanfaat bagi banyak orang yang juga sedang berusaha untuk berusaha punya anak kayak saya. Biar saling menyemangati. Setelah hampir tiga tahun tak kunjung hamil, sudah cek ke dokter spesialis kesuburan dan dibilang normal, saya inisiatif sendiri untuk melakuakn cek HSG. Oh ya, cek HSG ini fungsinya untuk melihat apa ada penyumbatan di saluran indung telur. Di wilayah Banjarmasin,ada tiga rumah sakit yang melayani HSG. Pertama, RSUD ulin yang merupakan rumah sakit pemerintah. Kedua adalah RS sari mulia, Dan yang ketiga lupa hehheeh. Awalnya sih mikir mau ke RS Sari Mulia karena pasti pelayanannya baik, tapi