Skip to main content

Semua Berjuang



Suatu hari, saya melewati pusat pertokoan yang sangat ramai di Sapporo. Ada segerombolan anak muda dengan sepedanya berkumpul duduk di trotar dekat restoran cepat saji. Bukan berkumpul untuk berbincang biasa. Mereka menatap layar handphonenya untuk mengetahui apakah ada orderan pesan antar yang masuk. Mereka sepertinya melakukan kerja paruh waktu pengantaran via aplikasi. Di sini tak ada gojek, tapi ada berbagai aplikasi pesan antar yang lain. 

Lalu, di apartemen saya yang tua. Saya seringkali bertemu dengan laki-laki, mungkin usianya medio 30 tahun. Dia selalu mengikatkan handuk putih di kepalanya. Dia orang spesial, kemana-mana menggunakan kursi roda. Lalu di tengah musim dingin yang menusuk tulang ini, saya tiba-tiba teringat pada laki-laki itu. Bagaimana dia keluar rumah saat salju setinggi ini. Roda di kursinya pasti susah berjalan di salju yang kadang licin kadang memenuhi jalan setapak. 

Ada satu orang lagi yang membuat aku berpikir. Seorang nenek, mungkin tingginya 130 cm. Di petang sekitar jam 7 malam, aku biasanya bertemu nenek yang berjalannya sudah bungkuk itu. Dia membawa setumpuk baju yang sudah dicucinya di coin loundry d bawah gedung apartemen. Sepertinya dia tinggal sendiri di masa tuanya. Tapi dia selalu ramah dan menyapa. 

Memikirkan mereka, saya disadarkan semua orang berjuang. Meskipun banyak orang yang bilang nyaman dan tenang hidup di negara maju, tapi rasanya pendapat itu tak sepenuhnya benar. Saat di kereta bawah tanah, semua orang lelah di jam-jam pulang kerja. Wajahnya kuyu dan letih. Tapi ada juga yang bercanda bahagia dengan teman-temannya. 

Semua berjuang dengan perjuangannya masing-masing. Tak usah merasa paling letih. Semua letih. Semua punya masalah yang harus diselesaikan. Pada suatu titik, jika semua sudah selesai mungkin manusia itu tugasnya selesai di dunia. 

Comments

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin

Di blogpost kali ini, saya ingin cerita pengalaman saya cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin. Sharing tentang kegiatan TTC saya memang saya hindari selama ini. Tapi melihat informasi di internet yang minim tentang hal-hal berkaitan dengan usaha-usaha TTC di wilayah Kalimantan Selatan, saya jadi berubah pikiran. Saya akhirnya berfikir, siapa tahu artikel yang saya tulis bisa bermanfaat bagi banyak orang yang juga sedang berusaha untuk berusaha punya anak kayak saya. Biar saling menyemangati. Setelah hampir tiga tahun tak kunjung hamil, sudah cek ke dokter spesialis kesuburan dan dibilang normal, saya inisiatif sendiri untuk melakuakn cek HSG. Oh ya, cek HSG ini fungsinya untuk melihat apa ada penyumbatan di saluran indung telur. Di wilayah Banjarmasin,ada tiga rumah sakit yang melayani HSG. Pertama, RSUD ulin yang merupakan rumah sakit pemerintah. Kedua adalah RS sari mulia, Dan yang ketiga lupa hehheeh. Awalnya sih mikir mau ke RS Sari Mulia karena pasti pelayanannya baik, tapi

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket