Tulisan ini sengaja saya tuliskkan untuk mengasah kembali potongan waktu saat saya berada di sekolah menengah pertama atau SMP. Saat itu saya bersekolah di SMP 5 surabaya, yang hanya berjarak sekiitar satu kilometer dari rumah Ma'wa (bude saya).
masuk dari sekolah daerah kecil di salah satu kota kecil di jawa timur awalnya mambuat saya agak takut. untungnya nilai saya pada waktu itu lumayan sehingga jalan masuknya diperlancar (ga kkebayang betapa culunnya saya pada saat itu).
Saat masuk sekolah saya berusia 12 tahun, tepatnya pada tahun 1999. Saya masuk eklas 1D pada saat itu. Teman sebangku saya saat itu adalah Sudarwati, gadis berpostur kecil dan bertubuh sawo matang dengan wajah manis (hingga sekarang saya belum pernah kontak dengan dia). Setiap hari berangkat atau pulang sekolah saya berjalan kaki dengan sahabat-sahabat saya dwi feni aprilia dan Prila nusanti yang memang arah rumahnya satu jalur. Ada hal lucu juga, saat itu saya juga pernah bertengkar hebat dengan Arlince Silitonga. Ah, saya lupa karena apa. Pertengkaran kami dilakukan dengan gaya anak ABG yakni perang dingin dan sempat surat menyurat. Hingga kini suratnya masih saya simpan dan hingga saat ini kami masih bersahabat dengan baik. Dekat bisa dibilang. Di kelas satu ini ada bebrapa kegiatan ekstrakulikuler yang saya ikuti, Pramuka karena diwajibkan dan satu lagi yang saya sukai dan masih menjadi obsesi sampai sekarang yakni ekstrakulikuler Menari. Sayangnya, sang guru tari lambat laun tak lagi mengajar sehingga les tari yang diselenggarakan tipa minggu pukul 12 siang di aula sekolah mandek.
Kelas dua SMP, ada program kelas unggulan. akupun masuk salah satu di dalamnya, padahal nilai pas-pasan. Kalu diiingat-ingat saya jadi ragu kenapa disebut kelas unggulan karena tak ada bedanya saya rasa. Kenakalan-kenakalan khas ABG juga dilakukan oleh kami. Suka cita saat guru tak masuk, bahkan bolos atau merokok tetap bisa dilakukan di kelas ini. Di kelas dua ini saya mulai bersahabta baik dengan sahhabat-sahabat saya yang mengisi hari-hari bersama Lina yang pinter bukan maen, Arlince yang kreatif n cerewet serta Ariesta yang rumahnya kita jadikan basecamp. Lagi-lagi tak ada prestasi membanggakan di kelas dua ini. Oh ya, di kelas dua ini aku mendapat haid pertamaku. Hebatnya, aku tak kebingungan sama seklai karena beberapa hari sebeum haid pertamaku ada seminar yang diselenggrakan oleh salah satu merek pembalut terkemuka. Oh ya, pada tahun ini kelas kami menang lomba kebersihan kelas.
kelas tiga, masih masuk di kelas unggulan 3A dan temen-teman yang sama. Kami berhasil mempertahankan juara lomba kebersihan kelas. Saya ingat betul betapa kita kerja keras membuat hiasan dinidng, jadwal piket dan pelajaran seta mengisi ruang kosong di kelas dengan beberapa tumbuhan serta mading. Untungnya bu Subandiah, wali kelas kita mendukung penuh semangat kami. Lalu ingat betul saat itu kelas kami jadi juara lomba paduan suara, yang saat itu ketua kelas kami Anis Aminah (yang baru nikah), emosinya meledak sampai memukul penggaris ke bangku karean personilnya malas berlatih. Kelas tiga lagi-lagi tak ada prestasi membanggakan dari aku. Ah , datar betul hidupku. Kelas tiga ini kita sempat heboh dengan tugas-tugas ujian praktek terutama seni. Kita terpecah kebeberapa kelompok untuk membentuk modern dance, vocal grup dan drama. Ya, Drama..saya ingat betul betapa indah kenangan ini. Frama kami terbaik dan dimajukan dalam pentas seni. Jika tidak salah drama ini bercerita tentang pergaulan anak kala itu yang terlibat kenakalan ABG. Lalu ada lagi yang saya ingat, yakni di akhir tahun kami membuat sebuah acara perpisahan kecil-kecilan di Mc Donal Jalan Darmo. Hehheheh..teringat itu terbayang betapa konyolnya kita waktu itu merayakan sebuah acara di restoran fastfood dan selanjutanya mendapat bingkisan layakanya orang berulang tahun.
Karena beberapa hal, jenjang sekilah selanjutnya alias SMA saya dipindahkan ke kota kecil, Bangil. Jujur pada saat itu saya sedih, padahal nilai saya dapat dari ujian akhir bisa diandalakan untuk masuk sekolah kompleks yang cukup terkenal di Surabaya. Tapi apa daya takdir berkehendak lain. saya ingat betul saya menangis pada saat itu.
Perpisahan dengan teman saya SMP ternyata hanya sementara. Alhamdulillah silaturrahmi antara say adan teman-teman saya terutama Ariestaa, Lina dan Arlince tetap rutin dilakukan dan setiap kali bertemu pasti tak lain tak bukan di foodcourt Tunjungan plaza.
Kuliah saya memutuskan untuk melanjutkan studi di bogor. Tetapi kemajuan teknologi bisa menyatukan kami kembali. lewat facebook satu persatu teman bisa dikumpulakan, Dan kalu tidak salah tiga tahun terakhir pada saat hari lebaran teman-teman 3 A berkumpul d food court tunjungan plasa untuk mengukuhkan silaturrahmi dan bercerita sekelumit kisah masing-masing.
Sebenarnya masih banyak memori yang ada, tentang guru, kenakalan pada saat SMP. Tapi di sini dulu mengingat-ingatnya Kalau ada teman-teman yang menambahi silahkan, Oh ya, untuk teman-temanku meskipun sudah dimakan usia, semoga kita tetap dalam ikatan ukhuwah dan Allah senantiasa memberikan kesuksesan dan kesehatan agar nanti kita bisa bertemu kembali. Semoga sukses untuk kitaa semua ^^
Miss u all my friends :d
Comments
Post a Comment