Akhir pekan adalah waktu bermalas-malasan dan membaca apapun. Kebetulan stock bacaan saya pada akhir pekan ini adalah The Testament (Surat Wasiat) yang ditulis oleh penulis terkenal dunia yang cukup tampan, seorang pengacara yakni Om John Grisham. The Testament adalah buku keempat dari sekitar dua puluhan buku yang ditulis oleh John Grisham.
Buku ini masih bercerita tentang fiksi hukum, layaknya buku John Grisham lainnya. Namun, pada buku ini lebih khusus ke masalah-maasalah yang berkaitan dengan surat wasiat. Pastinya, seperti buku Om John yang lain saya jadi belajar tentang hukum. Jika teman-teman ingin belajar tentang hukum, percaya deh baca buku fiksi om John bakalan nambah pengetahuan hukum.
Cerita paada buku the Testament ini diawali ketika seorang pengusaha bernama Troy Phelan yang memiliki harta sebesar sebelas miliar dolar (wow,,bingung klo jadi IDR berapa banyak) mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri dengana cara melompat dari apartemennya yang sangat mewah. Sebelum aksi bunuh dirinya, Troy Phelan menuliskan sebuah surat wasiat yang menjadi inti permasalahan yang diangkat di buku ini.
Troy Phelan yang memiliki empat mantan istri dan beberapa anak ini membuat suara wasiat yang sangat mengejutkan. Saat mantan istri dan anak-anaknya yang memiliki gaya hidup berhura-hura menantikan dengan suka cita pembagaian harta yang totalnya sebelas miliar dolar setelah kematiannya, pengacara Troy Phelan membacakan surat wasiat yang mengataan bahwa anak-anaknya serta mantan istrinya tidak mendapatakan harta warisannya. Keterkejutan semakin membuncah saat diketahui bahwa harta warisan yang cukup besar tersebut diserahakn kepada anak dari seorang wanita hasil hubungan gelap Troy Phelan pada masa lalu. Rachel Lane, demikian nama ahli waris tersebut yang diketahui adalah seorang misionaris yang menyebarkan agama kristen di suku-suku yang terletak di pedalaman.
Nate o'Riley, yang notabene pengacara yang sudah di ujung kebangkrutan ditugaskan untuk mebcari Rachel di pedalaman hutan Brazil untuk menjelaskan dan menyelesaikan ihwal warisan sebelas triliun dolar tersebut. Dari sinilah petualangan menarik dimulai. Nate mencari Rachel ke dalam pedalaman hutan Brazil. Digambarkan secara detail kondisi alam hutan brazil lengkap dengan rawa dan kehidupan liar di sana yang membuat saya kangen saat-saat kuliah ketika masuk keluar hutan.
Perjalanan yang dipenuhi perjuangan dilalui oleh Nate untuk mencari Rachell, sang ahli waris. Mulai dari helikopter yang rusak, kapal tenggelam, hampir di serang suku Indian, dan terkena demam berdarah. Setelah perjalanan sekitar dua minggu, Nate akhirnya bertemu dengan Rachel Lane yang sudah berbaur dengan suku Indian. Hasil mengejutkan saat perjumpaan Nate dengan Rachel. Rachel yang seorang misionarais menolak warisan dengan jumlah yang sangat besar itu dan menolak untuk berurusan dengan harta warisan tersebut. Oleh Rachel akhirnya harta itu disumbangkan untuk kegitan Misionaris dan untuk kegiatan amal. Keputusan itu ditulisnya dalam suar wasiat sebelum Rachel akhirnya diketahui meninggal akibat penyakit malaria.
Buku ini, menurut saya cukup berbeda dengan fiksi john grisham lainnya. Pasalnya, pada buku lain sentuhan kriminal cukup kuat. Tapi, pada buku ini Om John lebih mmengeksplor masalah sisi spiritualitas, kepedulian sosial, ekologi, lingkungan, kerakusan manusia yang tiada habisnya akan harta dan budaya khususnya budaya suku Indian. Oh ya, satu lagi buku ini juga memberikan informasi lebih banyak tentang orang-orang yang kecanduan alkohol dan betapa susahnya lepas dari kecanduan tersebut sekaligus mengajak kita lebih perhatian pada penderita kecanduuan alkohol ataupun nnarkotika (pendapat pribadi).
Sekilas resensi abal-abal dari saya.
Semoga bermanfaat ;D
Pontianak, 12 Februari 2011
Comments
Post a Comment