Skip to main content

Sehat dengan Bubur Pedas


Salah satu keuntungan hidup di tanah perantauan bagi saya adalah bagaimana saya belajar tradisi serta budaya khas daerah tersebut, termasuk diantaranya wisata kuliner. Wisata kuliner yang kali ini saya ingin sajikan ke teman-teman kompasina adalah bubur pedas.

Melihat dari namanya, pasti terlintas di pikiran bahwa santapan ini memiliki rasa pedas. Ternyata salah total, malahan bubur ini tak ada rasa pedasnya, kecuali jika ditambah cabe tentu saja. Dari bentuknya tak begitu menarik, ya namanya juga bubur. Tapi rasanya membuat saya jatuh cinta untuk terus mengkonsumsi bubur pedas ini.

Bubur pedas banyak dijual di pontianak, tetapi aslinya adalah makanan khas sambas (salah satu daerah di propinsi Kalimantan Barat). Yang unik dari bubur pedas ini adalah beras yang digunakan adalah beras sangrai yang kemudian di tumbuk halus, dan diicampur bumbu-bumbu. Resep utama dari bubur pedas adalah “daun kesum”, sayang saya sampai sekarang tak juga tahu bagaimana bentuk daun kesum itu. Campuran beras dan rempah itu kemudian ditambahi dengan potongan kecil sayur. Sayur yang digunakan banyak jenisnya, bisa sesuai selera. tapi, yang paling lazim digunakan untuk campurannya adalah pakis, labu kuning, kacang panjang, kangkung, dan taoge. Oh ya, menurut cerita masyarakat Pontianak, Bubur pedas yang original, komposisi sayurnya sampai 40 jenis. Woww!!!

Bubur ini disajikan dengan kacang dan taburan ikan teri. Tak lupa pula ditambahkan jeruk plus sambal agar rasanya semakin greget. Sekilas, bubur ini mirip dengan bubur menado, tapi setelah saya mencicipi bubur ini saya langsung jatuh cinta. Rasa legit dan nikmat beras sangrai begitu terasa. Apalagi jika ditambah jeruk kecil khas Pontianak. Mmmm..berasa lebih nikmatnya.

Untuk mendapatkan bubur ini cukup gampang, karena banyak warung-warung di pinggir jalan yang menyediakan menu bubur pedas. Harganya juga murah yakni antara 3000 - 8000 rupiah saja. Sehat tak harus mahal kan???.


(Tak ada ide menulis. Artikel ini repost dari blog saya di kompasiana yang sempat headline. Tapi tulisan ini secara pribadi layak saya repost karena salah satu hal yang akan saya rindukan dari kota Pontianak adalah bubur pedas ini. Meskipun wujudnya "agak-agak", tapi saya jamin rasanya 100% top markotop).

Link tulisan di sini

Comments

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket

Best Five in 2018

Yohoooo.... 2018 sudah terlewati dengan emosi naik turun ala roller coaster. Yah, hidup itu emang roller coaster. Kalo jalannya lurus terus kan bosen. Makanya, naik roller coaster itu lebih mahal daripada naik kereta kelinci kan (eaaa..plis deh perumpamaannya).Ada banyak hal yang harus disyukuri 2018 ini. Biar jadi orang yang bersyukur, ini saya coba  bikin daftarnya. Semoga daftar ini bisa dibaca lagi saat saya hilang semangat, merasa gagal atau lagi sedih.  1. Gamila Hafsah Wibowo Alhamdulillah, 21 April 2018 anak bayik yang ditunggu-tunggu lahir juga. Alhamdulillah selama hamil gamila saya sehat, lahiran normal seperti yang dicita-citakan, dan pulih dengan cepat. Sampai Desember ini, gamila sudah berusia 8 bulan. Alhamdulillah sehat dan pertumbuhannya normal sesuai milestone yang ada di berbagai referensi. Yeahhhh. 2. Sehat Nikmat sehat banyak yang dilupakan. Alhamdulillah, saya, igo, gamila sehat selama 2018 ini. Ya ada sih sakit tapi sejauh ini ya bapil, demam, d