Skip to main content

Tentang Biru

"Biru," jawabku saat kamu menanyakan warna apa yang aku impikan untuk pernikahan kita nanti. 

Sambil menutup mata aku berkata "Aku mau baju pernikahan kita warna biru muda dengan selingan silver. Lalu pelaminan yang dihiasi mawar putih dan kain biru. Jangan terlalu banyak detail cukup minimalis saja." 

Kamu tersenyum lembut, menatap mataku lekat dan mencium keningku. Aku lantas menyandarkan kepalaku di bahumu dan kembali menutup mata sambil berkhayal. 

"Lalu semua orang yang datang memakai dress code warna putih atau biru. Betapa indahnya...."

"Akan kuusahakan sayang. Sesuai inginmu,"

Aku tersenyum. Bahagia itu sederhana, cukup bersandar di bahumu lalu bercerita denganmu. Semua kesedihan lantas lupa. Bahagia itu aku temukan di bahumu. 

                                                                        ####
Apik. Aku tersenyum simpul melihat warna baru ruangan kantorku. Biru. Aku memutuskan untuk merenovasi kantorku minggu lalu. Aku letakkan lukisan bergambar mawar putih di satu sisi tembok ruanganku. Aku mengganti beberapa perabotan menjadi lebih minimalis dan tentu saja warna putih. 

Putih dan biru tentu saja menjadi penyulut semangatku. Warna ini syahdu, tapi romantis.Aku juga menambahkan sofa biru bergaya vintage di sudut ruangan serta mawar putih di meja. Bukan Aku saja yang suka, tapi pelangganku yang melihat ruangan ini juga tak kalah kagum. Melihat ruangan ini mereka semakin bersemangat untuk merancang keindahan di hari pernikahan mereka nanti. 

Menjadi wedding planner bukan cuma soal bagaimana cara menghandle segala keribetan pada saat hari pernikahan, tapi juga menjadi pengarah mimpi, mewujudkan mimpi sang calon mempelai mewujudkan pernikahan impian mereka melalui warna, desain, kelezatan makanan, alunan musik, rangkaian bunga, dan dekorasi. Indah bukan?, itulah sebabnya aku begitu mencintai profesi ini. 

"Mbak Akila, Saya ingin pernikahan saya bernuansa biru," tandas Jingga, Costumerku siang ini. 

"Hmm, biru ya. Bagus. Kenapa bukan jingga aja seperti nama Mbak. Pasti menjadi kebetulan yang indah."

"Awalnya, saya ingin sekali nuansa jingga. Tapi calon suami saya inginya warna biru. Lagipula, melihat kantor mbak yang penuh nuansa biru dan putih saya jadi suka."

"Kok, calon suaminya tidak ikut sekalian kesiani,"tanyaku sambil mencatat konsep untuk pernikahan Jingga. 

"Oh, Mas Mahes sedang dinas di luar kota Mbak."

"Siapa? Mahes ya nama calon suaminya?"

"Iya. Dia yang sangat suka warna biru"

Aku terdiam. Mahes. Biru. Ada berapa orang bernama Mahes di negeri ini yang suka warna biru. Pasti bukan satu, dan calon suami Jingga ini pasti bukan Mahesku. Mahesku yang tiba-tiba mengilang tiga tahun lalu. 

Aku ingin kamu lupakan aku,  Maaf. 

Itu kalimat terakhir yang Mahes yang dikirimkan untukku melalui email yang kamu kirimkan. Setelah itu, Mahesku menghilang. Nomornya tak bisa dihubungi, emailku tak dibalas. Inikah bentuk pasrahmu sayang setelah orangtuamu tak menyetujui hubungan kita. Menyerah begitu saja. Mana kegigihanmu yang biasa kamu gunakan untuk menenangkan amarahku, kesabaranmu menghadapi keteledoranku dan kesabaranmu menghadapi kebawelanku?. Semua lantas hilang setelah datangnya sebuah email. People come and go, say hi say good bye, tapi bukan begini kan caranya Mahes?.

"Mbak kok melamun?"

"Ah, nggak kok, saya cuma mikir konsep yang pas buat nikahan kamu."

Aku mengeluarkan buku checklist konsep pernikahan untuk costumer.

"Undangan , Souvenir, dekorasi semuanya nuansa biru ya. Oh ya, kebetulan saya juga penggemar warna biru, jadi ada beberapa konsep yang saya iseng-iseng rancang,", aku membuka file draft konsep pernikahan yang ada di komputerku. Desain undangan minimalis warna biru dihiasi dengan selingan silver, konsep pelaminan minimalis dengan mawar putih, dekorasi biru putih. Ah, semua ini konsep impianku seperti yang aku bilang pada Mahes.

"Ah, bagus banget . Aku suka mbak, romantis."

"Jadi mau konsep yang seperti ini? sudah deal?"

"Deal dong mbak Akila. Percaya deh kalo mbak Akila yangg bikin konsepnya dan jadi wedding plannernya, pasti event pernikahan jadi romantis dan khidmat. Semua juga udah tahu mbak."

"Ah, kalau saja semua calon pengantin seperti kamu Jingga," Aku tersenyum

"Ah, mbak bisa aja. Eh mbak tapi saya ada request untuk lagu pas resepsinya ya"

"Ah beres, nanti saya bisa langsung bilang ke band pengisi acara"

                                                                        ####

Close your eyes, make a wish
And blow out the candle light , for tonight is just your night
we're gonna celebrate all throuhgh the night
Pour the wine, light the fire
girl your wish is my command
I submit to your demand
I will do anything
Girl you need only ask

Siapa yang tidak meleleh mendengar lagu Boys II Men itu?, sama seperti saat kamu menyanyikan lagu itu di anniversry kita yang pertama. Terlepas dari betapa vulgarnya lirik lagu itu jika mentah-mentah diartikan ke bahasa Indonesia, lagu itu sangat romantis. Alunan musiknya dan tentu saja kamu.
Terlebih sekarang di ball room sebuah hotel yang disulap menjadi warna biru dengan dekorasi minimalis, diselipi ratusan tangkai mawar putih dan sedikit semburat silver di beberapa sudut. Sempurna bukan?, Ah ini pernikahan impianku.

Tapi tidak saat ini tentu saja, saat yang mendengarkan lagu ini dinyanyikan oleh wedding singer di acara pernikahan costumer yang memakai jasa wedding organizerku. Jingga Pramitha dan Mahesa Prakoso. Oh ya, Mahesa yang dimaksud adalah ternyata benar, Mahesa yang dulu Aku pernah sebut sebagai Mahesa-ku. Ternyata memang tak banyak yang bernama Mahesa dan menyukai warna biru.

Aku duduk di sudut Ball room ini dan mengawasi penuh jalannya resepsi pernikahan ini sambil memegang handy talkie di tangan kananku dan menggenggam erat handle kursi. Ah, ada rasa kosong besar di dadaku menyaksikan ini. Aku mengarahkan pandangku ke pelaminan biru minimalis yang di sana berdiri sepasang raja dan ratu sehari, aku menatapmu Mahesa. Harusnya aku yang bersanding di sampingmu, seperti aku dulu pernah berangan-angan sambil bersandar di bahumu. 

Lalu, tanpa sengaja mataku dan matamu beradu. Tatapan mata itu..

"Ris, loe handle bentar ya acaranya. So far udah lancar. Sekarang atur sesi pemotretan mempelai sama tamu ya," aku bicara melalui handy talkie ku, memberi instruksi kepada asistenku. 

"Gue cabut bentar ada perlu"

"Oke mbak"

Done. Aku tak kuat lagi melihatnya. Aku pergi meninggalkan ball room ini.  Mungkin aku benci warna biru dari detik ini.

--------------------

(ditulis saat jaga rumah karena ditinggal mudik. So when no body home, can I call it home? )  

Comments

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket

Cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin

Di blogpost kali ini, saya ingin cerita pengalaman saya cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin. Sharing tentang kegiatan TTC saya memang saya hindari selama ini. Tapi melihat informasi di internet yang minim tentang hal-hal berkaitan dengan usaha-usaha TTC di wilayah Kalimantan Selatan, saya jadi berubah pikiran. Saya akhirnya berfikir, siapa tahu artikel yang saya tulis bisa bermanfaat bagi banyak orang yang juga sedang berusaha untuk berusaha punya anak kayak saya. Biar saling menyemangati. Setelah hampir tiga tahun tak kunjung hamil, sudah cek ke dokter spesialis kesuburan dan dibilang normal, saya inisiatif sendiri untuk melakuakn cek HSG. Oh ya, cek HSG ini fungsinya untuk melihat apa ada penyumbatan di saluran indung telur. Di wilayah Banjarmasin,ada tiga rumah sakit yang melayani HSG. Pertama, RSUD ulin yang merupakan rumah sakit pemerintah. Kedua adalah RS sari mulia, Dan yang ketiga lupa hehheeh. Awalnya sih mikir mau ke RS Sari Mulia karena pasti pelayanannya baik, tapi