Siapa yang tak mau memiliki dua
hal atau barang sekaligus. Pasti tak ada yang menolak. Punya dua rumah, dua
mobil, dua handphone dan lainnya. Bahkan sekarang di televisi sedang
gencar-gencarnya Ayu Ting-ting mengkampanyekan untuk makan Mie Instan dua sekaligus.
Ya, memilki sesuatau lebih dari satu memang manusiawi bukan? . Termasuk kamu.
Ya, kamu cukup manusiawi saat memilki dua pacar.. Hei, itu aku. Ya, aku yang
menjadi pacar kedua.
Orang lain bilang orang kedua itu
Selingkuhan. Tapi kamu tak pernah bilang begitu. Kamu bilang aku yang paling
cantik. Kamu bilang aku yang lebih segalanya dibanding pacar pertamamu itu. Ya,
dia pacar pertamamu itu.
Sore di hari Selasa, kamu pasti datang ke rumahku.
Kamu datang dengan senyummuu yang sangat menaawan itu dan membawakanku makanan
kesukaanku. Di depan selasar rumah aku dan kamu berbincang ringan, menertawakan
hal yang sama, bercerita hal-hal remeh tentang apapun. Ah entah dari mana
datang keberanian aku berkata kepadamu.
“ Kenapa tak kau putuskan saja
pacar pertamamu “.
“Sulit sayang”
“Kenapa sulit. Kamu bilang aku
lebih segala-galanya dibandingkan dia. Pastinya tak akan sulit kan jika kamu sungguh-sungguh menyayangiku”
“Aku terlalu banyak berhutang
budi padanya dan keluarganya”
Aku diam. Ah, jawaban klise.
“Tapi sampai kapan?”
“ Tunggu. Aku pasti melakukannya
untukmu. Tunggu saja waktunya”. Jawabmu
sambil membelai kepalaku.
“Kita jalani dan nikmati saja ini sekarang. Kamu
bahagia bersamaku?”
Aku diam dan aku tahu munafik
rasanya jika aku mengatakan aku tak bahagia bersama dia sekarang.
Dua minggu. Dua Bulan. Dua belas
bulan. Dua Tahun. Setiap Selasa Sore kamu datang ke rumahku. Tak ada yang
berubah. Aku masih menjadi yang kedua. Orang lain bilang selingkuhanmu. Tapi
kamu tak pernah bilang begitu. Kamu bilang aku yang paling cantik. Kamu bilang
aku yang lebih segalanya dibanding pacar pertamamu itu.
“Kita Jalani saja”. Katamu setiap
aku merasa cemburu dan itu seakan menjadi mantra yang kau keluarkan untuk
membiusku.
Sore ini sengaja aku
berjalan-jalan di sudut kota sendiri, menikmati kopi hangat sambil melihat
orang lalu lalang di depan kedai kopi ini. Mataku tiba-tiba tertuju pada salah
satu sudut jalan. Aku melihatmu, pacarku. Kamu berjalan mesra dengan perempuan
pertamamu. Mesra. Sangat Mesra. Ah, aku cemburu.
Aku teguk kopi yang baru aku
pesan. Tiba-tiba aku seperti mendapatkan ilham. Kenapa tak ku cari pacar yang
kedua saja. Ingin mempunyai sesuatu lebih dari satu itu manusiawi, layaknya
kamu yang punya dua pacar. Saat semuanya sudah berjalan kelak aku akan selalu berucap
pada pacar keduaku sebuah mantra ampuh.
“ Jalani saja…..” .
::: Ide : Curhatan seorang teman
^^
dan orang itu akan menjadi penjahat yang sama seperti lelakinya, kasian para pacar kedua selanjutnya~
ReplyDeletetenang pemirsaaah..cerita hanya fiktif belaka :)
Deleteapa curhatan nya juga fiktif belaka?
Deleteya curhatannya mah inspirasi doang man..kan fiksi..bisa sesuka hatii :)
Deletedan kalau dua masih belum cukup...let's move to three ...
ReplyDeletefiiinn paaasss bgt aku mau nulis ttgorg yg pacaran sm pacar org atau suami org hahahahaha ternyata kamu udah nulis..
ReplyDeleteiya emg gtu, cm janji2 aja..
sama sperti cerita seorang teman yang susah dibilangin dan tetap berbangga hati bahwa si cowok itu cintanya cm sm dia, bahwa si cowok ngebela2in maen sm dia pdhl pcrnya lg nungguin di rumah atau dmn. padahal gatau aja dia klo yg diomongin cowo itu sama aja dgn yg diomongin ke pcar 1 nya hahahahaha
cuma bisa ketawa....
akkkk..temenmu gitu lan..siram aer biar nyadar,,,kasian
Delete