Pernah mendengar tentang penduduk dengan kelas menengah?. Ya, Indonesia adalah salah satu negara yang di saat semua negara krisis, negara kita justru merupakan negara yang berhasil bertahan, malahan jumlah penduduk kelas menengahnya naik drastis. Entah kenapa saya senang sekali membaca artikel tentang penduduk kelas menengah ini via media sosial, mengamati perilaku kelas menengah dan lain-lain. Kalau tidak salah, kelas menengah ini memiliki pengeluaran $2 - $10 , dengen gaji kisaran 3 jutaan hingga lebih perbulan. Nah, saya menduga kelas menengah ini ya temen-teman saya yang baru lulus kuliah dan sudah kerja. Ya, segitulah rata-rata gaji untuk fresh graduate ini. Ya, mungkin termasuk saya pada saat kerja dulu.
Salah satu ciri khas kelas menengah Indonesia adalah KONSUMTIF!!. Nah inilah yang dilirik berbagai produsen gadget atau lini industri lain yang kerap menggarap segmen ini. Mereka mendatangkan gadget-gadget terbaru demi memuaskan budaya konsumtif ini. Masih ingatkan?, berbagai gadget terbaru merek Nokia atau BB memilih me-launching produknya di Jakarta Indonesia. Kenapa di Jakarta?, padahal banyak loh penduduk di Luar negri sana yang gak kenal Indonesia. Ya,,,,karena produsen-produsen tersebut sudah tahu karakter masyarakat Indonesia, konsumtif. Oh ya, parahnya lagi beberapa hari yang lalu saya juga membaca artikel bahwa ternyata pemaikai gadget indonesia memakai smartphone hanya untuk sms dan media sosial. Fiuhhh...See, betapa konsumtifnya masyarakat kita (termasuk saya, yg samartpohonennya bahkan cuma bisa untuk sms-an krn tidak mampu beli pulsa internet..wkwkkwkwk)
Selain gadget, ada lagi kegemaran masyarakat kita yakni nonton konser!!!. setiap bulan, pasti ada aja artis luar negeri yang menggelar konser yang harganya tentu tidak murah. beberapa temen saya bahkan menggelontorkan uang jutaan rupiah untuk menonton Larc n Ciel, NKOTBSB, dan terakhir teman saya curhat dia membeli tiket untuk menonton tiket konser boy band korea seharga 1, 5 juta...
Apaaa??, 1,5 juta. Itu yang meledak-edak di otak saya saat teman saya curhat. Spontan saya berkata "pegawai pabrik mungkin butuh 2 bulan untuk dapat uang segitu ", "biaya sekolah di kampung setahun mungkin tak lebih dari itu", Yup, itulah yang muncul di otak saya pertama kali. Mungkin beberapa juga berpikir seperti itu.
Teman saya selanjutnya menjelaskan beberapa argumen mengapa dia membeli tiket itu dan lain-lain. Lambat laun saya juga manggut-manggut. Saya mahfum. Mungkin ini tentang sesuatu yang sifatnya "once in the Life time" yang memang kadangkala priceless, atau ini tentang entertaintment yang sifatnya juga priceless. Seperti saat memutuskan membayar jutaan rupiah untuk diving ke laut untuk melihat ikan berenang, atau memutuskan pergi berwisata ke singapore yang intinya cuma mall aja. Menurut saya ya...kurang lebih lah. Kan, setiap orang memiliki kegemaran dan sudut pandang masing-masing. Hanya tentang sudut pandang Semua intinya adalah memuaskan diri pribadi toh, apalagi yang sifatnya once in the lifetime. Do what you want to do aja , asal tidak merugikan orang lain :).
(Argumen saya ini mungkin juga merupakan pemakluman adanya budaya pop, betul tidak ? *wink)
Nah sekarang kembali ke kelas menengah tadi. Pertanyaan besar adalah : Apakah kita termasuk salah satu diantaranya yang juga menjadi korban budaya pop dan konsumtif yang menjadi ciri khas kelas tersebut? jika saya menjawab hampir semua dari kita (termasuk saya) termasuk korban dengan kadar yang berbeda setiap orang. Saya tahu itu kurang baik.Bagaimana dengan kamuu? Berapa kadarmu terpengaruhi oleh produsen2 yang memanfaatkan kelas menengah ini ?
Happy Monday all :)
NB : Definisi sosiologi budaya pop di sini
Sapi, there were many people wrote the same point with yours.. in some case, I am agree, but not all of them "be a new capitalist", hahaha
ReplyDeleteSetelah dihitung-hitung dan diperhatikan dari beberapa contoh teman, orang yang konsumtif adalah orang yang kurang perhatian dan berharap / ingin diperhatikan.. :D
Correct me if I'm wrong =)
klo dari piramida kebutuhan manusia, mungkin masuk self actualitation yam...dan ini tingkatnya paling tinggi dari piramida kebutuhan....klo ga salah yaa... :)
Deletesodara ayam...I don't really get your point about being consumptive and drawing attention? (okay, I'm not really clever so I don't get it)....
DeleteWaaahhh... Betulll, ternyata sama dengan obrolan kita pagi tadi ya? hahahaa... Gw masuk ya mana yaaa? Pengennya sih nggak masuk yang konsumtif, tapi koq kalau berdiri didepan cermin, jadi minder untuk mengakuinya.... :)))))
ReplyDelete*sumpah, gw belum pernah nonton konser live... Bahkan yang harganya 100 ribuan pun...*
Pernah nonton konser..bela-belin nonton konser GIGI ...bayar 5 ribu dapet rokok...wkwkkwkw... #jamanlabil
Deletesebagai nara sumber...sayah terharyu krn bs menginspirasi dirimyu bikin postingan
ReplyDeleteanyway budaya pop (errr pdfny panjang amir jdnya diriku googling ke link yg lbh pendek) emang tanpa disadari sdh jd bagian hidup sih ya?
yg plg saya suka dr postingan ini .... entertainment is priceless ya tp tetep as long as harga yg hrs dibayr tuh bukan dr sumber2 yg aneh semacam. klo anak kuliah nilep duit spp, or cara2 lebih extrem lainnya.
klo saya ini mah bisa dibilang masuk list 1000 things to do in my life . emang bukan prioritas tp if the time come into you...what will you do? grap it as fast as you can or ignore it and said there is still next time (but next time is always a mistery, right?).
two tumb for Jojo :D
ReplyDeleteIne jadi follower ane nih...kecup basaaahhh dah...
Deleteps : saphiee ane pantau terus postingan dirimyu yg ini coz sukak ngomennya...salam dari nara sumber... wink2
udah jo..gak ada yg komen lagiiii...btw, yuk bikin postingan di blog 10 things that you want to do in the next 5 year...waniiii?? nyari pasukan yg banyaaak.... posting bareng-bareng *wink
Deletebig doubt...klo...klo ini ceritanya...contrengnya bukan centang tapi silang semua...masa postingannya didelete lima taon lagi? ngoookkkk deh phi...dipikir2 dulu ya...secara diriku khan impromptu woman hahahaaa
Delete