Skip to main content

Oleh-oleh dari Los Banos, Filipina

Asli. Saya berasa jadi orang sunda yang susah membedakan bagaimana menyebutkan Negara ini dengan baik dan benar. Philiphina atau Filipina. Di kosakata bahasa inggris, Philliphines tepatnya. Tapi untuk kosakata bahasa Indonesia, entah yang mana. Apapun itu deh :)
 
tanggal 18-25 Mei kemarin saya berkesempatan jalan-jalan ke Negara ini disokong dari scholarship saya di sini. Jadi, ini adalah jalan-jalan berkedok konferens :) . Tapi suer kok, sambil belajar dan presentasi ilmiah di sini :).
 
baiklah mari kita mulai satu-persatu.
 
University Philliphines of Los Banos, Collage of Forestry and Natural Resources
 
Kampus dalam kebun raya. itu mungkin kalimat yang bias menggambarkan kampus ini. Kampus ini dibanguns sekitar 100 tahun lalu dan merupakan kampus kehutanan tertua di Asia tenggara. Pohon-pohonnya indah dan kokoh. Persis seperti kebun raya bogor. Tapi mungkin karena dibangun dalam waktu yang lama ada bagian-bagian kampus yang tampak tua dan lusuh.
 
tapi bagi saya indah banget. di dekat kampus ini juga ada Makiling Botanical Garden. Pokoknya anak kehutanan yang praktek pengenalan biodiversity, inventory, atau kegiatan pengenalan pohon tak perlu jauh-jauh karena semua sudah ada di dalam kampus ini. Dekat kampus ini juga dekat dengan gunung yang untuk memulai jalur pendakiannya kudu masuk area kampus dulu.

Di dalam kampus ini ada museum tua yang memajang berbagai informasi terkait pertanian serta hasil-hasil inovasi kampus ini. termasuk paten-paten dalam bidang kehutanan seperti pupuk mikoriza, pupuk dari PGPR dan lainnya. Hmm, IPB kapan punya ya. Biarpun kesannya tak terurus dengan baik, adanya museum ini menjadi nilai plus bagi kampus ini menurut saya.
 
 

 

Jeepney

Namanya cukup nyentrik ya... Yup Jeepney ini adalah transportasi umum di seluruh daerah Philiphine. Jeepney ini adalah jeep yang dimodifikasi menjadi sangat panjang atau bahasa mudahnaya angkot panjang. Jeepney ini bias menampung sekitar 15-17 penumpang. Keunikan lain dari jeepney ini adalah warnanya yang nyentrik dan mencolok.
 

 
IRRI (International Rice Research Institute)
 
Pertama kali dengar kata IRRI yang terbayang di otak adalah pelajaran IPS saat SMP tentang Asean. "Dimanakah letak pusat riset IRRI? " . Pasti semua jawab "Los Banossss ". Alhamdulillah, akhirnya dapat kesempatan mengunjungi IRRI ini. Sayanganya tak bias mengintip gen bank dari IRRI ini.
 
di sini kita mengunjungi museum IRRI , lecture dengan salah satu pihak IRRI, dan melihat-lihat lab lapang IRRI. Isinya tanaman padi semua. Ya Iyalah :)



 

Sedikit Hutan Tropis Philliphina  
 
Hutan tropis tentu saja menjadi topic utama dari kunjungan ini. Posisi geografis yang sama dengan bagian tengah Indonesia menjadikan hutan tropis di sini memiliki kemiripan dengan hutan tropis di beberapa wilayah di Sulawesi. Pasti kebayang kan? intinya mirip :). saya seperti pulang ke Indonesia.
 
Ada pula jenis-jenis Dipterocarpaceae di sini. Oh ya, spesies pohon nasional di sini adalah Pterocarpus indicus yang dikenal dengan nama local Nara. Nara di sini sangat mahal harganya. Hmm, padahal kayu ini tergolong kayu kualitas rendah di Indonesia.
 
Permasalahan yang dihadapi di sini tak jauh-jauh dengan di Indonesia yakni perambahan hutan dan kemiskinan masyarakat di sekitar hutan. Di sini, sudah cukup sulit menemukan hutan yang masih primer. 
 
Perihal industry kehutanan. berdasarkan informasi yang saya dapat selama konferensi ini, Tak ada industri kayu, kayu lapis atau HTI yag berkembang di sini. Tak ada pihak swasta yang berani untuk menjalankan industri kehutanan di sini. Positif atau negatifkah? menurut saya negatif. Alangkah bijaknya jika daerah2 yang hutannya sudah tinggal ilalang diambil alih oleh industri kehutanan sehingga bias diambil keuntungan ekologinya atau ekonominya. Apapun itu, yang penting manajemennya bagus. Long live tropical Rain Forest :)
 
Eh ada satu yang ketinggalan. Trip to Manila city. Postingan berikutnya ya :)
 
 
 
 

 
 

Comments

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin

Di blogpost kali ini, saya ingin cerita pengalaman saya cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin. Sharing tentang kegiatan TTC saya memang saya hindari selama ini. Tapi melihat informasi di internet yang minim tentang hal-hal berkaitan dengan usaha-usaha TTC di wilayah Kalimantan Selatan, saya jadi berubah pikiran. Saya akhirnya berfikir, siapa tahu artikel yang saya tulis bisa bermanfaat bagi banyak orang yang juga sedang berusaha untuk berusaha punya anak kayak saya. Biar saling menyemangati. Setelah hampir tiga tahun tak kunjung hamil, sudah cek ke dokter spesialis kesuburan dan dibilang normal, saya inisiatif sendiri untuk melakuakn cek HSG. Oh ya, cek HSG ini fungsinya untuk melihat apa ada penyumbatan di saluran indung telur. Di wilayah Banjarmasin,ada tiga rumah sakit yang melayani HSG. Pertama, RSUD ulin yang merupakan rumah sakit pemerintah. Kedua adalah RS sari mulia, Dan yang ketiga lupa hehheeh. Awalnya sih mikir mau ke RS Sari Mulia karena pasti pelayanannya baik, tapi

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket