Galeri Lukisan Rio berdiri di sudut ruang tersenyum puas melihat banyaknya pujian yang ia dulang dari karyanya pada pameran kali ini. Karyanya yang ia buat berbulan-bulan menjadi buah bibir di antara seluruh pengamat seni di negeri ini. Kania Kania terbaring telanjang di atas sofa merah. Tubuh indahnya hanya tertutupi kain tipis berwarna merah yang serasi dengan warna bibirnya yang merekah. Kaki jenjangnya terangkat pada sandaran kursi. Merahnya sempurna, demikian kata sang pengamat memandang kania yang terwujud dua dimensi bermedia kanvas. Kania menuai pujian dan terjual dengan harga sangat tinggi. ====== Rumah Rio Rio tak bekedip saat mencampur cairan merah berbau anyir dengan cat minyaknya. “Warna merah sempurna”, kata Rio dalam hati kemudian mengaduk lagi cairan itu dengan cat minyaknya hingga tercampur rata lalu menggoreskannya dalam kanvasnya. “Aku butuh warna kulit yang sempurna”, Rio berbicara pada dirinya sendiri seraya memisahkan lapisan tipis dari daging, mencinca