Cukup....
cukup aku bilang untuk semua makna yang diciptakan, tentang apa itu makna cantik. Kau bilang cantik itu putih, langsing, mancung dan tetek bengeknya. Aku bilang cukup kamu saja yang berfikir itu.
Stop!
Aku bilang berhenti mendefinisikan apa itu bahagia. Bahagia dengan mobil mewah itu ataupun tas-tas bermerek yang menyilaukan mata. Atau dengan gengsi yang kau dapat dari apa yang sudah kau lakukan. Aku bilang Stop!!!!
Hey, buka matamu !
lihat sekelumit orang itu yang bisa bahagiia dan tertawa di antara tumpukan sampah itu. Lihat mereka yang bahagia tanpa barang-barang bermerek tapi bisa menengguk segelas teh di sore hari bersama keluarga. Lihat mereka, tunanetra yang saling mencintai tulus tanpa perlu ribut mendefinisikan apa itu cantik secara fisik.
Cukup,,,,dan buka mata...
cukup aku bilang untuk semua makna yang diciptakan, tentang apa itu makna cantik. Kau bilang cantik itu putih, langsing, mancung dan tetek bengeknya. Aku bilang cukup kamu saja yang berfikir itu.
Stop!
Aku bilang berhenti mendefinisikan apa itu bahagia. Bahagia dengan mobil mewah itu ataupun tas-tas bermerek yang menyilaukan mata. Atau dengan gengsi yang kau dapat dari apa yang sudah kau lakukan. Aku bilang Stop!!!!
Hey, buka matamu !
lihat sekelumit orang itu yang bisa bahagiia dan tertawa di antara tumpukan sampah itu. Lihat mereka yang bahagia tanpa barang-barang bermerek tapi bisa menengguk segelas teh di sore hari bersama keluarga. Lihat mereka, tunanetra yang saling mencintai tulus tanpa perlu ribut mendefinisikan apa itu cantik secara fisik.
Cukup,,,,dan buka mata...
Comments
Post a Comment