Di kompleks itu terdapat dua rumah dan masing-masing rumah memiliki rumput. Tampak sama tapi ada yang berbeda. Rumput yang terdapat di masing-masing rumah itu tidak pernah berbicara satu sama lain. Mereka hanya saling melirik dan berbicara dalam hati masing-masing.
“Hmmm….rumput tetangga sebelah subur sekali. Tumbuh hijau dan tinggi. Tak seperti diriku yang serba biasa seperti ini”, batin rumput A.
“Alangkah tenangnya hidup rumput tetangga sebelah. Hidupnya tenang tak mendapat paksaan dari siapapun Tak seperti aku yang setiap hari diberi bahan-bahan kimia agar aku tampak subur dan indah. Padahal adanya bahan-bahan kimia itu membuatku tersiksa”, kata rumput B dalam hatinya.
****
Setelah gerimis membasahi rerumputan yang ada di bumi, seorang kakek berjlan melewati dua rumah dan dua rumput yang ada di halaman rumah itu. Sang kakek terdiam di batas antara rumah kedua rumput itu sambil berguman, “ Dua rumah ini memiliki rumput yang Indah. Satu rumput tumbuh Indah dengan penyubur, yang memiliki dampak kimia. Rumput satunya tampak biasa saja, tapi bisa tumbuh tanpa apapun, layakna setiap orang yang pasti kelebihan, kekurangan, dan masalahnya masing-masing. Tak perlu saling iri, yang diperlukan setiap makhluk adalah bersyukur”.
okay bray gua copy yaaa./..
ReplyDeletevery nice! love this posting :)
ReplyDelete