Skip to main content

Hidupku, Hidupmu, dan Roller Coaster


Aku dan Kamu berjalan berdua ke pasar malam ini.

" Kamu mau naik Roller Coaster?', tanyamu.


" Tidak, Aku takut. Kita coba permainan lain", kataku sambil melihat keramain di sekeliling pasar malam ini.

Kamu tidak menjawab lagi, diam. Lalu kamu meraih tanganku menuju sudut pasar malam ini. Kamu membelikanku arum manis dan kita duduk sambil memakan arum manis yang kau beli.
Kamu pun mulai berceloteh.

" Kamu lihat orang-orang di sana?", seraya menunjuk orang-orang yang mengantri untuk naik permainan roller coaster.


"Iya", Aku mengangguk sambil terus menikmati manisnya arum manis ini.


" Banyak orang yang naik permainan itu karena ingin merasakan kejutan dari permainan itu. Tapi jika roller coaster itu sudah bergerak, mereka berteriak-teriak ingin berhenti, padahal roller coaster hanyalah roller coaster dan semua tahu itu aman", ujarmu.


"Lalu?", tanyaku lagi.

" Itu sama saja dengan kamu menentukan petualanganmu tapi kamu ingin berhenti di tengah jalan. Padahal saat hendak naik roller coaster kamu tahu dibalik semua yang akan terjadi, perasaan mual, berdebar dan kamu tahu itu aman. Begitupun keputusan yang kau ambil dalam hidup. Tak usah cemas, kita hidup seperti permainan roller coaster. Perasaan gagal, sedih, berdebar, atau menyenangkan adalah bumbu dari satu paket permainan hidupmu dan semua itu aman layaknya roller coaster pada rel-nya". Jelasmu lagi.

Aku terdiam sejenak. Arum manisku sudah habis, lalu aku berkata padamu "Ayo kita naik Roller coaster".

Kau langsung berdiri lalu menggenggam tanganku dan menuntunku mengikuti antrian orang untuk naik permainan roller coaster.

====================

#Terinspirasi dari buku paulo coelho "Eleven Minutes"

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin

Di blogpost kali ini, saya ingin cerita pengalaman saya cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin. Sharing tentang kegiatan TTC saya memang saya hindari selama ini. Tapi melihat informasi di internet yang minim tentang hal-hal berkaitan dengan usaha-usaha TTC di wilayah Kalimantan Selatan, saya jadi berubah pikiran. Saya akhirnya berfikir, siapa tahu artikel yang saya tulis bisa bermanfaat bagi banyak orang yang juga sedang berusaha untuk berusaha punya anak kayak saya. Biar saling menyemangati. Setelah hampir tiga tahun tak kunjung hamil, sudah cek ke dokter spesialis kesuburan dan dibilang normal, saya inisiatif sendiri untuk melakuakn cek HSG. Oh ya, cek HSG ini fungsinya untuk melihat apa ada penyumbatan di saluran indung telur. Di wilayah Banjarmasin,ada tiga rumah sakit yang melayani HSG. Pertama, RSUD ulin yang merupakan rumah sakit pemerintah. Kedua adalah RS sari mulia, Dan yang ketiga lupa hehheeh. Awalnya sih mikir mau ke RS Sari Mulia karena pasti pelayanannya baik, tapi

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket