Museum Propinsi Kalimantan Barat berdiri kokoh di Jalan Jendral Ahmad Yani Pontianak yang merupakan jalan utama di kota Pontianak. Bangunan museum ini menyerupai rumah panjang/rumah batang yang merupakan rumah adat masyarakat dayak kalimantan Barat.
Untuk masuk museum ini kita hanya merogoh kocek sebesar seribu rupiah dan untuk pelajar/mahasiswa dikenakan tarif nol rupiah alias gratis. Semula saya menganggap museum ini pasti tak ubahnya dengan bangunan yang di dalamnya terdapat barang kuno yang dilengkapi dengan interpretasi seadanya tertepis saat mulai memasuki gedung museum.
Untuk anda yang sudah mengunjungi Museum Nasional, kurang lebih penataan koleksi di museum ini mirip dengan model penataan koleksi di museum nasional tersebut. Pertama masuk kita disuguhkan dengan display sejarah manusia purba dilengkapi dengan tengkorak-tengkorak manusia purba. Karena sudah sering melihat koleksi seperti ini, saya tak berlama-lama melihat koleksi ini, demikian juga dengan koleksi keramik serta numismatik.
Ketertarikan besar adalah saat saya melihat koleksi budaya dayak. Mulai dari koleksi yang memejang pernak-pernik untuk pernikahan adat dayak, sunatan, perlengkapan untuk upacara kematian dan perlengkapan perdukunan. Amazing dan sereeeem, dua kata yang terlontar di benak saya mengenai koleksi adat Dayak. Bagaimana tidak, puluhan benda untuk adat dayak tersebut selalu dilengkapi dengan patung atau ukiran yang berwajah seram. Apalagi kalau kita melongok alat perdukunannya yang membuat saya membayangkan film-film hollywood yang berlatarbelakang masyarakat inca-maya dengan berbagai ritualnya.
Masih berbicara tentang adat dayak, ada satu hal yang membuat saya melongo yakni perlengkapan tato. Tentu semua sudah tahu bagaimana indahnya motof dayak, nah terbayang tidak jika motif yang indah itu dituangkan ke besi yang nantinya disetrikakkan ke tubuh kita untuk di tato?. Mengerikan tapi amazing. Juga dengan baju etnik dayak yang sangat detail, sudah terbayang rumit pembuatannya.
Dari adat dayak yang terkesan seram, saya beralih ke koleksi adat melayu Pontianak. Satu kata yang terucap ; GLAMOUR. Kenapa saya katakan glamour?, karena dari koleksi yang ada di museum ini kebudayaan melayu di pontianak dikaitkan dengan barang-barang mewah semacam gramofon, alat musik yang lengkap yang biasa digunakan musisi-musisi jazz serta kain-kain emas dan perhiasan yang membuat silau mata. Ditunjukkan pula betapa glamournya suatu adat pernikahan masyarakat melayu yang dilengkapi dengan ritual-ritual yang mengiringinya. Yang paling saya ingat yakni budaya betangas yang hingga koni masih membudaya, yakni mandi uap untuk membersihkan kotoran sebelum menikah. Hwaa..yang ini saya juga mau.
Setelah melihat yang mistis dan glamour, saya juga melihat beberapa koleksi yang membuat pikiran saya terbang ke zaman dahulu, zaman kolosal penjajahan ala film-film yang ada di televisi karena ada beberapa koleksi yang menampilkan sejarah kerajaan pontianak. Bisa dibayangkan betapa berjayanya kerajaan ini dahulu lewat koleksi-koleksi yang ada di Museum yakni baju resmi kerajaan yang mirip dengan model-model baju kerajaan inggris yang dilengkapi dengan selempang di baju serat bulu-bulu di kepala. Lalu ada pula koleksi stempel kerajaan dan lambang kerajaan yang bergambar singa dan samurai mirip dengan yang saya lihat di film-film kolosal.
Selain koleksi yang saya sebutkan di atas ada juga koleksi pelengkap yakni koleksi tentang budaya tionghoa dan miniatur yang terletak di belakang museum yakni jangkar, pminiatur perahu serta beberapa patung lainnya.
Ada catatan atau masukan untuk museum ini dari saya pribadi, yakni pengkategorian koleksi yang kuarang rapi menurut saya. Contohnya koleksi untuk adat dayak ditempatkan berselang-seling dengan dengan adat melayu dan menurut saya akan lebih baik jika penempatannya juga berdasarkan kategorinya begitu juga dengan koleksi numismatik serta keramiknya. Satu lagi yang kurang, yakni informasi sosiologi dan antrophologi masyarakat kalimantan barat yang kurang banyak (hanya saran saja dari orang awam).
Terakhir, untuk yang belum berkunjung ke museum ini tak salah kok mengintip sedikit untuk mendapatkan ilmu baru dan selingan liburan ^^
NB: Tidak ada dokumentasi, batere kamera habis. Gambar menyusul ,blog macam apa ini :(
Comments
Post a Comment