Skip to main content

Mei untuk Maya

Sudah tiga kali hari Minggu pada bulan april ini Maya pulang berjualan dari arena olahraga di dekat rumahnya dengan muka masam. Bagaimana tidak, cuca yang hujan menyebabkan orang malas keluar rumah untuk berolahraga. Pun, kalaupun ada yang beli hasil penjualan esnya tak lagu karena cuaca yang relatif dingin.

Sabtu malam, seperti biasa Maya dibantu oleh adiknya mengemasi es-es yang akan dijual besok pagi.
"Sudah selesai", ucap Maya pada dirinya sendiri sambil melirik jam yang sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam.

Suara petir menyambar disusul suara hujan yang deras. Ya, hujan deras di tengah malam minggu. Maya menghela nafasnya dan tak terasa ada linangan airmata dari suduut matanya.

"Tuhan,,,,berikan aku hari yang cerah untuk esok", ucap maya sebelum ia benar-benar terlelap.

Jam empat pagi, maya terbangun, Dilihatanya hujan masih turun. Lagi-lagi ia menghela nafas panjang. Perutnya mulas mendengar suara hujan yang belum berhenti.

"masih ada harapan", ucapnya dalam hati seraya menyiapkan seraya menyiapakan perkakas untuk dagangannya.
Setiap lima belas menit Maya melongok ke jendela, menatap hujan yang belum berakhir. Sudahh jam lima, jam lima lewat lima belas menit, setengah enam hujan belum juga reda. Ia mengenakan jas hujannya, menyiapkan kotak-kotak daganganya dan Maya sekali lagi menghela nafas panjang melihat hujan yang belum reda.
*****
Sudah hampir jam sembilan dan gerimis masih mengguyur arena olahraga ini. Dengan payung lebar ini aku duduk sembari menunggu pembeli. Lebih dari tiga jam dan baru ada dua pembeli es Maya untuk hari ini. Melihat daganganya yang masih utuh dan es yang mullai mencair. Maya tersenyum dan berguman pelan “ Awal Mei ini memang bukan hariku tapi masih ada 30 hari lagi yang ditakdirkan Tuhan untukku “.

Comments

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin

Di blogpost kali ini, saya ingin cerita pengalaman saya cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin. Sharing tentang kegiatan TTC saya memang saya hindari selama ini. Tapi melihat informasi di internet yang minim tentang hal-hal berkaitan dengan usaha-usaha TTC di wilayah Kalimantan Selatan, saya jadi berubah pikiran. Saya akhirnya berfikir, siapa tahu artikel yang saya tulis bisa bermanfaat bagi banyak orang yang juga sedang berusaha untuk berusaha punya anak kayak saya. Biar saling menyemangati. Setelah hampir tiga tahun tak kunjung hamil, sudah cek ke dokter spesialis kesuburan dan dibilang normal, saya inisiatif sendiri untuk melakuakn cek HSG. Oh ya, cek HSG ini fungsinya untuk melihat apa ada penyumbatan di saluran indung telur. Di wilayah Banjarmasin,ada tiga rumah sakit yang melayani HSG. Pertama, RSUD ulin yang merupakan rumah sakit pemerintah. Kedua adalah RS sari mulia, Dan yang ketiga lupa hehheeh. Awalnya sih mikir mau ke RS Sari Mulia karena pasti pelayanannya baik, tapi

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket