Skip to main content

Menuju Sudut Barat Kalimantan Barat : Singkawang



Setelah satu tahun merantau di Kalimantan Barat dan terkurung di kota Pontianak, akhirnya pada hari Sabtu 9 April 2011 saya akhirnya berkesempatan untuk berwisata ke luar kota Pontianak yakni Singkawang. Kota Singkawang terletak ±128 Km dari kota Pontianak dengan jarak tempuh kurang lebih 2,5 jam dengan menggunakan kendaraan pribadi. Untuk kondis jalan, relatif sudah sangat bagus dan mulus, tak banyak jalan berlobang sana-sini. Tujuan utama saya dan sahabat-sahabat saya ke kota Singkawang kali ini adalah mengunjungi pantai Pasir Panjang yang memang menjadi destinasi favorit saat mengunjungi kota Singkawang.

Pantai Pasir Panjang


Seteleh berkutat dengan rutinitas, agaknya pasir panjang bisa merupakan suatu relaksasi yang cukup menenangkan. Meski tidak sebagus pantai laut Selatan atau utara pulau Jawa, ataupun pantai di daerah Sulawesi Utara yang saya kunjungi, Pasir Panjang cukup memberikan suatu ketenangan berupa hamparan biru di mata saya.


Pemilihan hari sabtu untuk berkunjung ke pantai ini agaknya merupakan pilihan yang tepat, karena objek wisata ini tidak terlalu ramai sehingga tujuan wisata alam bukan wisata missal terpenuhi. Ombak yang tenang sangat menggoda diri untuk terjun ke air laut. Pemandangan pulau-pulau kecil serta beberapa bebatuan alami yang terletak di tepi pantai ini juga menambah apik ketenangan yang ditawarkan di pantai ini.

Demi mendapatkan kepuasan lebih, beberapa sahabat saya memutuskan untuk menyewa ban untuk berenang di Pantai. Ongkos sewa ban ini bervariasi antara 5000-10.000/ ban. Saya rasa ongkos sewa ini cukup layak setara dengan kesenangan yang didapatkan.

Untuk masalah kuliner, agakanya saya memberikan nilai yang rendah untuk pantai pasir panjang. Selama berkeliling-keliling warung yang terletak di sepanjang pantai tak ada warung yang menyajikan kuliner khas daerah Kalimantan barat ataupun kuliner khas daerah singkawang. Yang tersaji hanya menu-menu warkop seperti nasi goreng, mie goreng, nasi rames dan lain-lain. Jadi, lebih baik saya menyarankan untuk membawa bekal sendiri ataupun membeli makan ke kota Singkawang (jika anda bisa menahan rasa lapar).


Kota Singkawang

Setelah puas bermain di Pantai, saya dan ssahabat-sahabat saya memutuskan untuk berkeliling kota Singkawang yang dikenal dengan “China town”-nya Indonesia karena 70% penduduknya adalah etnis Tionghoa. Memasuki kota Singkawang aroma Tionghoa cukup kental terasa dengn sentuhan arsitekturnya. Saya dan sahabat-sahabat saya yang juga hampir semuanya baru menginjakkan kaki di Kota Singkawang sepakat bahwa kota ini memiliki tatanan kota yang apik. Dari segi tata letak kotanya, kota ini cukup teratur dan bersih, dan rasanya pantas jika kota ini bisa menjadi andalan wisata provinsi Kalimantan Barat.

Ukuran kota yang tidak terlalu besar, membuat kami berputar-putar saja di jantung kota Singkawang dengan melihat bangunan-bangunan di kota Singkawang. Toleransi agama rupanya sudah bergaung sejak lama di kota ini terbukti dengan adanya beberapa tempat ibadah yakni mesjid, gereja, serta vihara yang letaknya tak jauh satu sama lain. Sayangnya saya tak sempat mengabadikan keindahan kota singkawang melalui gambar.



Comments

  1. wohoo..singkawang! sepertinya cukup bagus untuk destinasi wisata. thanks infonya, salam kenal:)

    ReplyDelete
  2. Yuhhhuuuu...makasih,,,pacaranya prila :D

    ReplyDelete
  3. wuahhh, jadi kangen pergi ke singkawang! gimana mbak tempatnya? asiik? hehe, saya sendiri anak kalimantan barat tapi lagi menimba ilmu di pulau jawa, jujur aja, sedikit bangga dengan pantai di sana karena (maaf) pantai di jawa sendiri sejauh yang pernah saya kunjungi belum ada yang menarik. So, salam kenal mbak n welcome di ponty city meski udah lama... nah, klo punya waktu silahkan berkunjung ke Danau sentarum mbak, sungguh eksotis :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Informasi Biaya Persalinan di Banjarbaru

"Setiap anak ada rejekinya masing-masing" Begitu kata banyak orang. Meskipun demikian, perencanaan juga perlu, termasuk perencanaan keuangan pas mau melahirkan. Perubahan fisik ibu hamil juga pasti menuntut biaya yang tidak sedikit. Bra udah mulai ganti model ke model menyusui, baju-baju tanpa kancing bukaan depan sudah mulai disimpan. Itu baru untuk ibu. Jangan lupa juga siap-siap untuk calon dedek bayi yakni peralatan sehari-hari juga bajunya.  Sudah banyak banget yang bahas daftar perlengkapan apa saja untuk menyambut kelahiran dedek bayi. Namun, gak banyak yang kasih info biaya persalinan di banjarbaru kan.  Nah, buat ibu-ibu yang lagi itung-itung biaya persalinan di sekitaran banjarbaru..nyoh tak kasih infonya :)  Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Martapura  Persalinan Caesar                         : 18-23 juta Persalinan Normal                        :   8-12 juta Paket Sudah termasuk obat, ruangan, dokter, dll. Rincian tersebut dibedakan te

Cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin

Di blogpost kali ini, saya ingin cerita pengalaman saya cek HSG di RSUD Ulin Banjarmasin. Sharing tentang kegiatan TTC saya memang saya hindari selama ini. Tapi melihat informasi di internet yang minim tentang hal-hal berkaitan dengan usaha-usaha TTC di wilayah Kalimantan Selatan, saya jadi berubah pikiran. Saya akhirnya berfikir, siapa tahu artikel yang saya tulis bisa bermanfaat bagi banyak orang yang juga sedang berusaha untuk berusaha punya anak kayak saya. Biar saling menyemangati. Setelah hampir tiga tahun tak kunjung hamil, sudah cek ke dokter spesialis kesuburan dan dibilang normal, saya inisiatif sendiri untuk melakuakn cek HSG. Oh ya, cek HSG ini fungsinya untuk melihat apa ada penyumbatan di saluran indung telur. Di wilayah Banjarmasin,ada tiga rumah sakit yang melayani HSG. Pertama, RSUD ulin yang merupakan rumah sakit pemerintah. Kedua adalah RS sari mulia, Dan yang ketiga lupa hehheeh. Awalnya sih mikir mau ke RS Sari Mulia karena pasti pelayanannya baik, tapi

Maju Mundur Ikut Program Hamil di Banjarmasin

Sebenernya pengen keep secret usaha promil saya karena males ditanya-tanya. Tapi gak ada salahnya di-share, siapa tau ada yang perlu cari-cari info tentang tentang program hamil terutama di kota yang gak gede-gede banget dan gak kecil-kecil banget yakni di Banjarbaru ato Banjarmasin. Semangat ini muncul karena ternyata postingan tentang test HSG saya juga banyak yang baca...jadinya makin semangat biar lebih banyak yang baca dan muncul kesadaran tentang apa-apa yang akan saya ceritakan terutama masalah infertilitas yang masih dianggap sebagai hal yang memalukan. Padahal, yaa menurut kami sama aja kayak penyakit biasa yang bisa disembuhkan dan selalu ada harapan kok.  *** Jadi, saya menikah Februari 2014. Setelah menikah kami LDR Bogor-Batu licin (Kalsel), karena saya masih kudu sekolah S2. Lalu saya pindah ke Banjarbaru, eh suami saya dipindah ke Kalbar tepatnya di Ketapang. Kalo gak salah hampir setahunan. Lalu, suami resign dan pindah ke Kalimantan Tengah. Jadi, mending deh ket