Sarikaya dan Srikaya
Dua kalimat tersebut jelas memiliki perbedaan dari segi tulisan. Tapi jujur saja secara audio ada kemiripan kan dalam pengucapannya. Nah, hal inilah yang menyebabkan saya berlarut-larut hidup dalam kebodohan. Hiks, dengan yakinnya dan meyakinkan kepada diri sendiri bahwa itu hanya perbedaan penulisan.
Bagaimana dengan rasa?. Nah, saya juga sempat bertanya-tanya mengapa roti sarikaya yang saya makan raasanya jauh berbeda dengan rasa buah srikaya. Tapi, sampai di sini saya meyakinkan diri saya lagi bahwa adanya proses memasak menyebabkan perubahan rasa. Tapi, toh tetap enak, pikir saya.
Nah, Hidup di Pontianak di mana Sarikaya sering digunakan untuk berbagai makanan baik roti, gorengan atau lain-lain membuat kebodohan saya berkurang (^^). Ceritanya lewat obrolan dengan seorang teman saya di suatu sore :
Saf : (sambil memakan roti isi sarikaya) Eh, enak ya…gimana sih bikinnya?
Teman : Oh, iya memang enak.
Saf : eh heran deh, kok bisa ya ga berasa srikaya. Rasanya aneh, tapi enak siih
Teman : What?, itu kan bukan dari buah Srikaya
Saf : Oh ya, sumpah baru tahu. Dari apa nih bahannya?
Teman : Itu dibuat dari susu/santan, telur, dan gula bahan dasarnya. Ditambah Maizena
Saf : Oh…(muka bengong)
Huhuhu..lugu banget yakz diriku ^^=
Nah ini dia...gambar pisang selai sarikaya favorit yang biasa disantap bersama sahabat..
Oh ya, ditambah kopi lebih maknyuuus !!!
Hahaha thank you I was wondering this after 32years living on earth!
ReplyDelete